Mamuju (ANTARA News) - Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat melakukan sosialisasi pencegahan pengrusakan ekosistem dan biota laut, melalui khutbah Jumat di sejumlah masjid  di wilayah itu.

Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan DKP Sulbar, Farid Wajidi, di Mamuju, Jumat, mengatakan, sosialisasi yang dilakukan DKP Sulbar tersebut untuk meminimalisir aksi pengrusakan biota laut yang telah berlangsung sejak dua tahun terakhir ini.

Ia mengatakan, sosialisasi melalui khutbah Jumat untuk mencegah aksi nelayan merusak biota laut dengan cara melakukan pemboman, pembiusan, dan menggunakan pukat harimau, sangat penting dilakukan karena cara sosialisasi ini dianggap cukup efektif.

"Model sosialisasi lainnya melalui musyarawah di sejumlah lokasi yang sering merusak ekosistem dan biota laut, dengan cara membom ikan telah sering dilakukan namun, tidak efektif karena nelayan tetap menangkap ikan dengan cara ilegal sehingga menimbulkan dampak kerusakan lingkungan,"katanya.

Sehingga kata dia, pendekatan keagaamaan seperti ini dilakukan karena akan dapat menyentuh lansung serta menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak merusak terumbu karang  dan biota laut lainnya, sehingga tetap lestari.

Namun ia mengakui jika model sosialisasi melalui pendekatan keagamaan tersebut tidak akan langsung efektif dan menjamin aksi pengrusakan laut akan terhenti sekaligus, karena kebiasaan masyarakat merusak telah menjadi tradisi di wilayah ini.

"Membom ikan yang merusak ekosistem dan biota laut,  sudah menjadi turun temurun dan mentradisi di Sulbar sehingga butuh dilakukan berbagai macam cara.

"Anak nelayan di sekolah diberikan pemahaman khusus tentang pentinnya melestarikan kekayaan laut, karena dengan begitu orang tua mereka akan sadar dan malu merusak laut serta juga akan tersadar pentinnya melestarikan kekayaan laut,"katanya. (T.KR-MFH/S016)

   

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024