Mamuju (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, menggelar lomba pidato bagi para pelajar SMP sederajat sebagai upaya menumbuhkan sikap antikorupsi sejak dini.
Lomba pidato yang digelar dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019 itu dilaksanakan di ruang pola kantor Bupati Majene, Rabu.
Bupati Majene Fahmi Massiara mengapresiasi pelaksanaan lomba pidato tersebut.
Ia juga memotivasi para peserta agar semangat mengikuti lomba.
Esensi dari kegiatan itu, kata Fahmi Massiara, menumbuhkan kesadaran untuk menjauhi dan memerangi praktik korupsi di lingkungan masing-masing.
Bupati juga menyampaikan terkait penindakan koruptor telah memasuki paradigma baru.
Menurut dia, jika sebelumnya KPK lebih banyak menangkap tangan para koruptor, namun kini lebih mengarah pada pencegahan.
"Untuk upaya pencegahan tentu di dalamnya ada upaya pembinaan. Saat ini KPK lebih banyak melakukan pendampingan di setiap pemerintah daerah di Indonesia, khususnya dalam penertiban aset daerah dan peningkatan serapan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Pidato Nurdin mengatakan lomba itu diikuti 19 sekolah dan setiap sekolah mengirim satu peserta.
Kriteria lomba, lanjut Nurdin, di antaranya materi pidato yang harus sesuai dengan tema, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak memuat unsur SARA ,dan menyampaikan pidato secara langsung tanpa teks dengan durasi 7-8 menit.
"Untuk kriteria penilaian, terdiri dari ekspresi, lafal/intonasi, konten kesesuaian isi pidato dengan tema, keaslian gagasan, kreatif dan inovatif, kejelasan pengungkapan ide, termasuk adanya data/informasi yang valid," tuturnya.
"Kemudian sistematika penyampaian meliputi pembuka, isi dan penutup, adanya kalimat persuasif, pernyataan mengajak audiens untuk berperilaku positif sesuai isu yang disampaikan dan yang terakhir akurasi waktu," kata Nurdin.
Acara tersebut juga dihadiri Kajari Majene Nur Surya dan para guru perwakilan sekolah.
Lomba pidato yang digelar dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019 itu dilaksanakan di ruang pola kantor Bupati Majene, Rabu.
Bupati Majene Fahmi Massiara mengapresiasi pelaksanaan lomba pidato tersebut.
Ia juga memotivasi para peserta agar semangat mengikuti lomba.
Esensi dari kegiatan itu, kata Fahmi Massiara, menumbuhkan kesadaran untuk menjauhi dan memerangi praktik korupsi di lingkungan masing-masing.
Bupati juga menyampaikan terkait penindakan koruptor telah memasuki paradigma baru.
Menurut dia, jika sebelumnya KPK lebih banyak menangkap tangan para koruptor, namun kini lebih mengarah pada pencegahan.
"Untuk upaya pencegahan tentu di dalamnya ada upaya pembinaan. Saat ini KPK lebih banyak melakukan pendampingan di setiap pemerintah daerah di Indonesia, khususnya dalam penertiban aset daerah dan peningkatan serapan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Pidato Nurdin mengatakan lomba itu diikuti 19 sekolah dan setiap sekolah mengirim satu peserta.
Kriteria lomba, lanjut Nurdin, di antaranya materi pidato yang harus sesuai dengan tema, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak memuat unsur SARA ,dan menyampaikan pidato secara langsung tanpa teks dengan durasi 7-8 menit.
"Untuk kriteria penilaian, terdiri dari ekspresi, lafal/intonasi, konten kesesuaian isi pidato dengan tema, keaslian gagasan, kreatif dan inovatif, kejelasan pengungkapan ide, termasuk adanya data/informasi yang valid," tuturnya.
"Kemudian sistematika penyampaian meliputi pembuka, isi dan penutup, adanya kalimat persuasif, pernyataan mengajak audiens untuk berperilaku positif sesuai isu yang disampaikan dan yang terakhir akurasi waktu," kata Nurdin.
Acara tersebut juga dihadiri Kajari Majene Nur Surya dan para guru perwakilan sekolah.