Gowa (ANTARA) - Penyandang disabilitas di Desa Lassa-lassa, Kecamatan Bontolempangan, Gowa, Rendy menghasilkan berbagai kerajinan tangan dari bambu yang berkualitas tinggi.

"Untuk sementara hasil kerajinanku bersama istri masih dipasarkan di wilayah Gowa dan Kota Makassar dan jika PKK Gowa akan memberikan bantuan, maka saya akan berterima kasih," ujar Rendy di Gowa, Rabu.

Ia mengatakan kerajinan tangan bambu yang diproduksinya ini hanya dikerjakan oleh dirinya dan banyak dibantu oleh istrinya.

Hasil kerajinan tangan yang dibuatnya itu masih dipasarkan di wilayah Gowa dan di Makassar. Hasil penjualannya pun masih belum berkembang dan cukup untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sejumlah jenis kerajinan bambu yang diproduksi mulai dari topi petani, tempat tissue, tempat sarung, tempat sendok, gelas, vas bunga, tutup nasi dan kerajinan lainnya.

Sementara, tingkat kerumitan dalam mengelola bambu menjadi produk kerajinan tergantung jenis produk tersebut.

"Yang paling rumit untuk dibuat itu tudung saji (penutup nasi). Dalam menganyam bambu menjadi produk kerajinan saya di bantu istri. Termasuk dalam memasarkan produk," tambahnya.

Ia mengungkapkan, untuk harga yang dibanderol pada setiap produk kerajinannya beranekaragam mulai dari Rp50.000 hingga Rp450.000 sesuai dengan jenis dan tingkat kerumitan pengerjaan produk tersebut.

Beberapa hasil kerajinannya juga banyak diminati jika mengikuti pameran-pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah kota Makassar.

"Kami sangat senang adanya pameran seperti ini, karena dengan adanya pameran ini kita bisa memperlihatkan potensi daerah yang kami miliki kepada tamu-tamu yang datang," katanya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024