Sleman (ANTARA) - Baznas Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menginisiasi unit usaha produktif masyarakat yang diwujudkan dalam "Z Mart' atau Zakat Mart yang menyediakan kebutuhan masyarakat.
Satu Z Mart yang telah siap beroperasi tersebut diresmikan Bupati Sleman, Sri Purnomo yang terletak di Masjid Baiturrahman, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Jumat.
Z Mart ini merupakan upaya Baznas Sleman untuk mengambil bagian dalam mengatasi kemiskinan di Kabupaten Sleman.
"Hal ini merupakan langkah yang strategis yang telah diupayakan oleh Baznas Sleman," kata Sri Purnomo.
Menurut dia, unit usaha yang didirikan di dalam komplek Masjid Baiturrahman Klidon ini akan dapat semakin meningkatkan kemakmuran masjid.
"Sebab selain shalat berjamaah, masyarakat nantinya juga dapat berbelanja kebutuhan sehari-hari di Z Mart tersebut. Karena semua hasil dari penjualannya juga digunakan untuk kesejahteraan jamaah," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi bersama untuk menekan angka kemiskinan di Kabupaten Sleman.
"Angka kemiskinan di Kabupaten Sleman terus menurun dari tahun ke tahun. Tahun 2016 tingkat kemiskinan di Kabupaten Sleman ada di angka 10,60 persen. Kemudian pada tahun 2017 turun menjadi 9,48 persen. Pada 2018 turun menjadi 8,77 persen. Semoga di akhir tahun 2019 ini angka tersebut bisa turun lagi," katanya.
Ketua Baznas Sleman Kriswanto mengatakan Z Mart ini merupakan yang pertama kali diresmikan.
Selain di Masjid Baiturrahman Klidon, Baznas Sleman juga sedang membangun dua Z Mart lainnya, yakni di Masjid Al Iman, Tepan, Bangunkerto, Turi, dan di Masjid Al Istiqomah, Murten, Tridadi, Sleman.
"Target kami pada 2020 setiap kecamatan minimal memiliki satu Z Mart," katanya.
Ia mengatakan untuk rencana jangka menengah, tahun 2025, target Z Mart ada di setiap desa yang berjumlah 86 desa.
"Dan rencana jangka panjang di tahun 2050 seluruh masjid yang ada di Kabupaten Sleman yang berjumalh 2.012 masjid memiliki Z Mart," katanya.
Satu Z Mart yang telah siap beroperasi tersebut diresmikan Bupati Sleman, Sri Purnomo yang terletak di Masjid Baiturrahman, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Jumat.
Z Mart ini merupakan upaya Baznas Sleman untuk mengambil bagian dalam mengatasi kemiskinan di Kabupaten Sleman.
"Hal ini merupakan langkah yang strategis yang telah diupayakan oleh Baznas Sleman," kata Sri Purnomo.
Menurut dia, unit usaha yang didirikan di dalam komplek Masjid Baiturrahman Klidon ini akan dapat semakin meningkatkan kemakmuran masjid.
"Sebab selain shalat berjamaah, masyarakat nantinya juga dapat berbelanja kebutuhan sehari-hari di Z Mart tersebut. Karena semua hasil dari penjualannya juga digunakan untuk kesejahteraan jamaah," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk sinergi bersama untuk menekan angka kemiskinan di Kabupaten Sleman.
"Angka kemiskinan di Kabupaten Sleman terus menurun dari tahun ke tahun. Tahun 2016 tingkat kemiskinan di Kabupaten Sleman ada di angka 10,60 persen. Kemudian pada tahun 2017 turun menjadi 9,48 persen. Pada 2018 turun menjadi 8,77 persen. Semoga di akhir tahun 2019 ini angka tersebut bisa turun lagi," katanya.
Ketua Baznas Sleman Kriswanto mengatakan Z Mart ini merupakan yang pertama kali diresmikan.
Selain di Masjid Baiturrahman Klidon, Baznas Sleman juga sedang membangun dua Z Mart lainnya, yakni di Masjid Al Iman, Tepan, Bangunkerto, Turi, dan di Masjid Al Istiqomah, Murten, Tridadi, Sleman.
"Target kami pada 2020 setiap kecamatan minimal memiliki satu Z Mart," katanya.
Ia mengatakan untuk rencana jangka menengah, tahun 2025, target Z Mart ada di setiap desa yang berjumlah 86 desa.
"Dan rencana jangka panjang di tahun 2050 seluruh masjid yang ada di Kabupaten Sleman yang berjumalh 2.012 masjid memiliki Z Mart," katanya.