Kota Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru, kini menggiatkan perhatian dan pengawasannya terhadap penjualan kosmetik secara online pada kaum milenial di daerah itu.
"Kaum milenial yang menggunakan kosmetik dari pejualan online, menjadi fokus perhatian kami, kita awasi terus menerus dan membangun kemitraan dengan kominfo, KIPD Provinsi Riau dan jika dapat info itu dilakukan oleh yang pelaku usaha di Riau agar segera bisa dilakukan ekskeusi penutupan," kata Kepala BBPOM Pekanbaru, Muhammad Khasuri di Pekanbaru, Jumat.
Menurut dia, pengawasan sarana dan distribusi obat makanan ini juga belum bisa mencapai 100 persen namun demikian diupayakan terus untuk mengumpulkan data-data yang diperoleh.
Ia mengemukakan, semakin sedikit pelaku usaha yang melakukan pelanggaran ini tentunya target tugas kami kendati ada kewenangan untuk melakukan penindakan.
"Memang BPOM Pekanbaru mempunyai tugas yang lebih berat dari itu yaitu berkaitan dengan memberikan bimbingan dan fasilitas supaya mereka bisa berdaya saing," katanya.
Ia memandang bahwa, jika pelaku usaha diberikan sanksi hukum, tentunya mereka tidak bisa berusaha dan kalau jumlah yang ditertibkan itu banyak maka akan banyak yang tidak berusaha tentunya ekonomi juga tidak baik.
"Oleh karena itu BPOM Pekanbaru, berkomitmen untuk slelau meningkatkan daya daya saing dan selalu memberikan pendampingan bagi UMKM agar semakin banyak yang memiliki izin edar produk-produk kosmetik itu," jelasnya.
Sementara itu tips cerdas membeli atau belanja kosmetik online, memang salah belanja online akan tetapi harus cerdas, disana pastikan produknya mendapatkan izin edar dari BPOM, kemudian beli yang lapaknya bisa ditelusuri nanti kalau ada hal-hal yang dikomplain akan bisa dengan mudah ditelusurui.
Lebih baik pastikan dulu dengan cara mengecek dan menanyakan ke BPOM Pekanbaru, agar mendapatkan produk kosmetik atau makanan yang aman. Apalagi yang tidak ada izin edarnya atau ilegal ada potensi terutama, kosmetik mempunyai efek yang sangat bombastis dengan iklan, mana mungkin dalam dua hari bisa putih.
"Masyarakat harus waspada, karena tidak ada produk alami bisa mengubah pigmen kulit kita," katanya.
"Kaum milenial yang menggunakan kosmetik dari pejualan online, menjadi fokus perhatian kami, kita awasi terus menerus dan membangun kemitraan dengan kominfo, KIPD Provinsi Riau dan jika dapat info itu dilakukan oleh yang pelaku usaha di Riau agar segera bisa dilakukan ekskeusi penutupan," kata Kepala BBPOM Pekanbaru, Muhammad Khasuri di Pekanbaru, Jumat.
Menurut dia, pengawasan sarana dan distribusi obat makanan ini juga belum bisa mencapai 100 persen namun demikian diupayakan terus untuk mengumpulkan data-data yang diperoleh.
Ia mengemukakan, semakin sedikit pelaku usaha yang melakukan pelanggaran ini tentunya target tugas kami kendati ada kewenangan untuk melakukan penindakan.
"Memang BPOM Pekanbaru mempunyai tugas yang lebih berat dari itu yaitu berkaitan dengan memberikan bimbingan dan fasilitas supaya mereka bisa berdaya saing," katanya.
Ia memandang bahwa, jika pelaku usaha diberikan sanksi hukum, tentunya mereka tidak bisa berusaha dan kalau jumlah yang ditertibkan itu banyak maka akan banyak yang tidak berusaha tentunya ekonomi juga tidak baik.
"Oleh karena itu BPOM Pekanbaru, berkomitmen untuk slelau meningkatkan daya daya saing dan selalu memberikan pendampingan bagi UMKM agar semakin banyak yang memiliki izin edar produk-produk kosmetik itu," jelasnya.
Sementara itu tips cerdas membeli atau belanja kosmetik online, memang salah belanja online akan tetapi harus cerdas, disana pastikan produknya mendapatkan izin edar dari BPOM, kemudian beli yang lapaknya bisa ditelusuri nanti kalau ada hal-hal yang dikomplain akan bisa dengan mudah ditelusurui.
Lebih baik pastikan dulu dengan cara mengecek dan menanyakan ke BPOM Pekanbaru, agar mendapatkan produk kosmetik atau makanan yang aman. Apalagi yang tidak ada izin edarnya atau ilegal ada potensi terutama, kosmetik mempunyai efek yang sangat bombastis dengan iklan, mana mungkin dalam dua hari bisa putih.
"Masyarakat harus waspada, karena tidak ada produk alami bisa mengubah pigmen kulit kita," katanya.