Mamuju (ANTARA) - Pencarian pasangan suami istri yang dilaporkan hilang di Sungai Kelonding Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, sejak sepekan lalu, hari ini secara resmi dihentikan.

"Pencarian dua korban hilang diduga terseret arus Sungai Kelonding, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, pada pukul 15.10 WITA dihentikan secara resmi," kata Komandan Pos Basarnas Mamuju Muhammad Fatur Rahman, Selasa.

Ia mengatakan, pencarian pada Selasa pagi sebelum dihentikan secara resmi, difokuskan di wilayah perairan sekitar Jembatan Tarailu hingga ke muara.

Namun, hingga Selasa siang pencarian terhadap pasangan suami istri tersebut tidak membuahkan hasil.

Namun tim SAR gabungan akan tetap memantau dan meminta masyarakat memberikan informasi jika menemukan adanya tanda-tanda kedua korban hilang tersebut.

"Walaupun secara resmi dihentikan, tetapi kami tetap meminta masyarakat jika mengetahui dan melihat tanda-tanda kedua korban hilang diduga terseret arus sungai tersebut agar segera melaporkan kepada kami," kata Fatur Rachman.

Kedua orang yang dilaporkan hilang yang merupakan pasangan suami istri, yakni Sannang (65) dan istrinya Hajja Bondeng (60), warga Dusun Mapassing, Desa Kalonding, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju.

Sementara, satu orang yang merupakan cucu dari pasangan suami istri itu, yakni Isma (5) berhasil selamat.

Keduanya dilaporkan hilang sejak Rabu (1/1) sekitar pukul 11.00 WITA, setelah perahu yang mereka tumpangi menabrak kayu.

Selama tujuh hari, tim SAR gabungan yang terdiri dari PBD Mamuju, Basarnas, Polairud Polresta Mamuju serta Brimob Polda Sulbar terus melakukan penelusuran di sepanjang Sungai Kelonding hingga ke muara dan Jembatan Tarailu.*


  Tim SAR gabungan melakukan penelusuran di sepanjang Sungai Tarailu hingga muara untuk mencari pasangan suami istri hilang diduga terseret arus Sungai Kelonding, Selasa (7/1/2020). (ANTARA/HO/Basarnas)

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024