Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan menyiagakan tim terpadu dari dinas terkait guna kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir di masa musim hujan dengan cuaca ekstrem.

"Tim dari Dinas Kesehatan, Damkar, BPBD dan teknis terkait disiagakan untuk siap siaga mengantisipasi terjadinya bencana salah satunya banjir," ujar Pejabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb di sela apel kesiapsiagaan bencana di lapangan Karebosi, Makassar, Rabu.

Apel kesiapsiagaan bencana menghadapi cuaca ekstrem tersebut dipimpin Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah sebagai irup upacara. Gelar pasukan dihadiri jajaran TNI-Polri, Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD Provinsi dan Kota, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Basarnas dan unsur lainnya.

Selain itu, kesiapan peralatan seperti perahu karet berserta perangkatnya, kendaraan ambulans, kendaraan damkar dan peralatan pendukung penyelamatan lainnya dari instansi terkait juga digelar.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Aisyah Tun Azikin usai apel itu mengatakan, untuk tim kesehatan telah disiapkan Tim Gerak Cepat (TGC) yang standby setiap saat dan turun bila terjadi bencana seperti banjir.

Selain itu, untuk mengantisipasi bencana banjir, kata dia, sudah membuat surat edaran dari Wali Kota tentang layanan kesehatan, baik Puskesmas maupun layanan RSUD Kota Makassar guna meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mengantisipasi banjir.

"Termasuk dampak penyakit akibat banjir maupun korban banjir, baik itu penyakit akibat banjir maupun korban banjir, kita antisipasi semua masyarakat masalah kesehatannya," tutur Aisyah.

Kemudian, langkah kedua, membuka Posko pada semua lokasi rawan banjir, mengingat setiap tahun bencana banjir sering terjadi terutama di daerah langgaran seperti di wilayah Bung Kecamatan Tamalanrea, Pecceralang, Kecamatan Biringkanaya, Antang dan Biringromang Tanggayya, Kecamatan Manggala.

"Tim sudah stand by. Ada 47 Puskesmas di Makassar siap siaga. Mereka di semua puskesmas ada TGC lengkap ambulans termasuk rumah sakit rujukannya RSUD Kota Makassar. Kami juga ada grup WA bersama BPBD disitu untuk koordinasi, ada laporan segera meluncur," ucapnya.

Sedangkan untuk pendirian Posko bila terjadi bencana, langsung di bangun apabila sudah ada pengungsi di evakuasi selanjutnya ditangani tim kesehatan.

"Begitu ada pengungsi dievakuasi Posko kesehatan langsung terbentuk dan standby 24 jam. Untuk seluruh kota, sudah stand by 47 Puskesmas termasuk tim rumah sakit serta tim Dinas Kesehatan, dan TGC di puskesmas guna memberikan perawatan medis," katanya.

Tidak hanya itu, TGC telah dilatih pada ditiap Puskesmas dengan personel tiga orang, dikalikan 47 Puskesmas dengan jumlah 150 orang di tambah dari rumah sakit dengan jumlah total 200 orang.

"TGC disiapkan untuk mengantisipasi banjir. Kesiapsiagaan korban banjir dan penyakit akibat banjir. Kami tidak menunggu korban banjir, tapi melakukan survei penyakit-penyakit yang meningkat di daerah rawan banjir akibat genangan air, penyakit apa saja muncul itu menjadi perhatian kami," katanya.

Ambulans di 47 Puskesmas, tambahnya, telah siap, kemudian Dinkes ada dua ambulans disiapkan untuk diperbantukan.

Sementara untuk pelayanan Homecare bagi warga juga berjaga-jaga di Puskesmas selama 24 jam, itu diluar masalah banjir.

Kepala Dinas Kebakaran Kota Makassar Taufiek Rahman mengatakan, pihaknya adalah bagian dari kesiapsiagaan bencana bersama TNI-Polri, BPBD dan tim lainnya .

"Kita siap, sama dengan waktu kemarin baik cuaca ekstrem sekarang ini, maupun kebakaran. Kebakaran kita siapkan pemadam, ada juga tim rescue untuk air (banjir). Kita punya ada 30 orang untuk kondisi ini, tapi kita siapkan 50 orang, ada 20 orang kita cadangkan sewaktu-waktu diturunkan bila dibutuhkan," katanya.

Untuk membantu dinas BPBD, pihaknya bersama tim terpadu dibawah koordinasi Sekertaris Daerah (Sekda) dan Satgas BPBD. Untuk posisi standy ada diseliruh titik Kota Makassar.

"Tapi fokus kita ada (langganan banjir) yang sering. Tahun lalu ada lima kecamatan dan 12 kelurahan. Titiknya di perumahan Kodam III, Manggala blok 8, dan beberapa titik rawan lainnya itu menjadi perhatian kita. Itu dibagi bersama TNI-Polri untuk kesiapsiagaan menghadapi banjir. Kita berharap mudah-mudahan tidak ada lagi di Makassar," paparnya berharap.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024