Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen membenahi tiga titik strategis dalam upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas di daerah itu.

Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris di Mamuju Selasa menyampaikan bidang pendidikan bisa maju apabila tiga hal utama dapat dibenahi dan diperbaiki, yakni standar kualitas akreditasi sekolah, guru dan para siswa.

"Standar kualitas akreditasi sekolah, guru dan para siswa yang perlu dilakukan pembenahan dan perbaikan ke arah yang lebih maju. Ketiga kualitas tersebut jika tidak diterapkan maka sampai kapan pun Sulbar tidak akan bisa maju di bidang pendidikan," kata Muhammad Idris.

Upaya peningkatan mutu pendidikan menurutnya, merupakan titik strategis dalam upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Sekprov mengatakan, adanya kualitas kontrol yang terus melakukan evaluasi yang baik, sehingga terwujud pendidikan yang mumpuni dan mampu bersaing dengan berbagai daerah-daerah maju.

Berdasarkan laporan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan lanjutnya yang menjadi sebuah rangkuman dari seluruh pembahasan permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan di Sulbar, adalah terutama kebijakan-kebijakan baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

"Hal ini yang harus menemukan solusi, demi memperbaiki pola manajemen pendidikan yang dinilai masih jauh dari harapan. Kita belum bergerak maju untuk prestasi siswa kita yang sekarang dan di masa depan. Hal itu menurut saya bukan lagi isu sederhana dan membuat kita tidak bisa bernafas dengan lega," terang Muhammad Idris.

Terkait permasalahan guru tidak tetap (GTT) di Sulbar, mantan Deputi Bidang Diklat Aparatur LAN RI itu menegaskan hal tersebut harus menjadi sebuah perhatian lebih dari pemerintah daerah dengan perlu sesegera mungkin dilakukan uji kompetensi GTT di semua sekolah yang ada di Sulbar, sehingga nasib GTT mendapat kejelasan yang lebih layak.

"GTT juga diharapkan bisa menjadi penolong bagi kemajuan pendidikan, tetapi dengan memenuhi kontribusi bagi dunia pendidikan di Sulbar. Jangan lagi ada sekolah jumlah GTT nya lebih banyak dari siswa dan guru PNS nya," ujar Muhammad Idris.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Sulbar Arifuddin Toppo menyampaikan kualitas guru di daerah itu masih tergolong rendah, pendistribusian guru tidak merata, sarana dan prasarana sekolah belum berstandar pendidikan serta jangkauan untuk meraih pendidikan masih terbatas dan kualitas output masih dalam kategori menengah.

"Masih banyak yang harus dibenahi untuk memajukan dunia pendidikan di Sulbar. Tentunya, diharapkan ada sinkronisasi antar-satuan pendidikan lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar serta terlaksana tata kelola pembudayaan secara menyeluruh di setiap sekolah sehingga terwujud keinginan bersama dalam mewujudkan pendidikan yang maju dan Malaqbi sesuai dengan visi misi Gubernur Sulbar," terang Arifuddin Toppo.
 

Pewarta : Amirullah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024