Makassar (ANTARA) - Pakar Ekonomi Universitas Hasanuddin Prof Marzuki Dea mengatakan penguatan atau koordinasi maksimal Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulawesi Selatan menjadi salah satu upaya menghadapi dampak perang dagang Amerika dan China termasuk India terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel 2020.

Prof Marzuki Dea mengatakan tidak begitu yakin pertumbuhan ekonomi Sulsel tetap bisa mencapai 7 persen pada tahun ini melihat kondisi perdagangan dunia serta mewabahnya virus corona.

"Pertumbuhan ekonomi Sulsel cukup tinggi (2019) diangka mencapai 7,3 persen. Namun untuk tahun ini saya tidak begitu yakin karena alasan itu (perang dagang)," katanya di Makassar, Selasa.

"Namun hal itu bisa diakali apalagi pemerintah daerah, BI,OJK ataupun pihak perbankan untuk selalu berkoordinasi dengan benar dalam TPAKD," jelasnya.

Ia menjelaskan, tahun ini akan semakin banyak permintaan tapi tidak ada persediaan. Kondisi itu juga tidak dipungkiri lembaga-lembaga perbankan secara nasional sehingga mengakui potensi terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi.

"Tapi itu saya kira kuncinya (TPAKD).Jadi jika tidak dibangun secara bersama akan sulit (mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Sulsel)

Sekarang ini, kata dia, sudah ada sekitar 18 kabupaten/kota yang telah memiliki atau membentuk TPAKD sehingga memiliki potensi besar untuk memaksimalkan peran TPAKD dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Sulsel kedepan.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024