Makassar (ANTARA) - Hujan yang mengguyur Kota Makassar pada pagi hari telah memicu genangan air di sejumlah jalan poros di Makassar termasuk di Jalan Perintis Kemerdekaan di depan Kantor Pemprov Sulawesi Selatan.

"Ini selalu terjadi setiap hujan, air genangan di bahu jalan bisa setinggi 30 centimeter," kata warga Kecamatan Panaikang Hamarung di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, bila hujan terus-menerus turun maka genangan air bisa mencapai setinggi lutut orang dewasa dan otomatis menimbulkan kemacetan lalu lintas, karena kendaraan roda dua dan empat semua ke tengah badan jalan.

Bagian pinggir atau bahu jalan biasanya air lebih awal tergenang karena posisinya lebih rendah, hanya saja adanya trotoar yang tidak dilengkapi dengan banyak lubang air ke arah got, itulah yang memicu genangan air saat hujan.

Kondisi itu dibenarkan Kepala Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Hasanuddin Dr Ir Abdurrahman Jamaluddin.

Menurut dia, genangan air yang kerap terjadi di Kota Makassar, karena saluran kanal dan sanitasi yang tidak lancar, juga akibat kurangnya air resapan tanah sebagai dampak dari pembangunan.

"Selain itu juga dapat dipengaruhi oleh kondisi tekstur tanah suatu tempat sehingga air sulit meresap. Misalnya partikel tanah berlumpur dan tanah pasir akan beda resapan airnya," katanya.

Karena itu, lanjutnya, untuk mengatasi genangan air, maka perlu didukung saluran air atau got yang terintegrasi dengan lancar atau memperbanyak biopori pada lokasi yang rawan tergenang atau banjir. Suasana jalan poros Makassar, Jl Urip Sumohardjo yang kerap tergenang air saat hujan mengguyur Kota Makassar, Senin (10/2/2020). ANTARA/Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024