Makassar (ANTARA) - Sejumlah pengusaha muda memotivasi para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar pada ajang "Be The Future Starter with AXIS" di Baruga AP Pettarani Universitas Hasanuddin, Senin.
Founder Chambers & Rock in Celebes Ardi Siji mengatakan, usia ataupun modal bukan sebuah halangan untuk menjadi seorang entrepreneur ataupun wirausahawan sehingga setiap peluang harus dimaksimalkan.
"Soal masalah modal awal, saya sejak memulai usaha itu justru uang SPP yang saya gunakan untuk buat distro. Gantinya saya bikin keterangan tidak mampu. Baru setelah lulus,dibayar melalui pendapatan distro," ujarnya.
Ia menjelaskan, sejak SMP, dirinya sudah memiliki keinginan untuk menjadi sosok pengusaha. Itupun yang menjadi alasan sehingga memilih melanjutkan pendidikan di Makassar dengan masuk di STM.
Setelah itu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi mengambil jurusan pariwisata.
"Setelah memulai distro,saya bergaul dengan banyak komunitas seperti komunikasi musik, skateboard, komunitas radio termasuk event organizer (EO)," jelasnya.
Selanjutnya, diapun melebarkan sayap menjadi promotor dan sukses mengorbitkan ajang "Rock in Celebes" dengan mendatangkan banyak band-band nasional.
General Manager Marketing Kapanlagi Youniverse Adam Saputra menjelaskan, bagi pemula yang ingin merintis usaha, maka harus bisa memperhatikan perkembangan jaman atau tren.
Dari situ kemudian menciptakan sebuah karya atau produk untuk bisa dijual dan mendapat respon masyarakat.
CEO Beda Balik & Content Creator Rijal Djamal mengatakan jika sebelum memutuskan untuk berwirausaha maka harus mengetahui dulu apa kelebihan yang dimiliki.
"Jadi harus tahu dulu feysen kita itu apa. Saya sebelumnya memilih keluar dari kampus yang memberikan beasiswa karena bukan fesyen saya yang kurang fasih bahasa Inggris.. Fesyen saya itu pertunjukan sehingga saya berani keluar untuk ikuti keinginan saya,"ujarnya.
Head Of Sales XL Axiata area Sultra dan Sulsel, Mozes Haryanto Baottong mengatakan, mahasiswa saat ini sangat kritis dengan kemajuan teknologi, sehingga mereka harus mengikuti dan mempelajari perkembangan teknologi.
Suka tidak suka, teknologi mendatangkan dampak terhadap perilaku sosial. Smartphone telah mengubah cara orang berinteraksi.
"Dan melalui Pop Up Campus ini, kami mengedukasi seluruh peserta agar semakin mengerti dan paham akan manfaat gadget yang saat ini sudah menjadi kebutuhan dalam berinteraksi baik di kehidupan sehari-hari ataupun di dunia kerja ke depannya," katanya.
Founder Chambers & Rock in Celebes Ardi Siji mengatakan, usia ataupun modal bukan sebuah halangan untuk menjadi seorang entrepreneur ataupun wirausahawan sehingga setiap peluang harus dimaksimalkan.
"Soal masalah modal awal, saya sejak memulai usaha itu justru uang SPP yang saya gunakan untuk buat distro. Gantinya saya bikin keterangan tidak mampu. Baru setelah lulus,dibayar melalui pendapatan distro," ujarnya.
Ia menjelaskan, sejak SMP, dirinya sudah memiliki keinginan untuk menjadi sosok pengusaha. Itupun yang menjadi alasan sehingga memilih melanjutkan pendidikan di Makassar dengan masuk di STM.
Setelah itu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi mengambil jurusan pariwisata.
"Setelah memulai distro,saya bergaul dengan banyak komunitas seperti komunikasi musik, skateboard, komunitas radio termasuk event organizer (EO)," jelasnya.
Selanjutnya, diapun melebarkan sayap menjadi promotor dan sukses mengorbitkan ajang "Rock in Celebes" dengan mendatangkan banyak band-band nasional.
General Manager Marketing Kapanlagi Youniverse Adam Saputra menjelaskan, bagi pemula yang ingin merintis usaha, maka harus bisa memperhatikan perkembangan jaman atau tren.
Dari situ kemudian menciptakan sebuah karya atau produk untuk bisa dijual dan mendapat respon masyarakat.
CEO Beda Balik & Content Creator Rijal Djamal mengatakan jika sebelum memutuskan untuk berwirausaha maka harus mengetahui dulu apa kelebihan yang dimiliki.
"Jadi harus tahu dulu feysen kita itu apa. Saya sebelumnya memilih keluar dari kampus yang memberikan beasiswa karena bukan fesyen saya yang kurang fasih bahasa Inggris.. Fesyen saya itu pertunjukan sehingga saya berani keluar untuk ikuti keinginan saya,"ujarnya.
Head Of Sales XL Axiata area Sultra dan Sulsel, Mozes Haryanto Baottong mengatakan, mahasiswa saat ini sangat kritis dengan kemajuan teknologi, sehingga mereka harus mengikuti dan mempelajari perkembangan teknologi.
Suka tidak suka, teknologi mendatangkan dampak terhadap perilaku sosial. Smartphone telah mengubah cara orang berinteraksi.
"Dan melalui Pop Up Campus ini, kami mengedukasi seluruh peserta agar semakin mengerti dan paham akan manfaat gadget yang saat ini sudah menjadi kebutuhan dalam berinteraksi baik di kehidupan sehari-hari ataupun di dunia kerja ke depannya," katanya.