Gowa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan akan melakukan penanaman bibit vetiver sebanyak 180 ribu sekaligus mencatatkan rekor penanaman terbanyak melalui Museum Rekor Indonesia (MuRi).
"Penanaman vetiver sebanyak 180 ribu bibit ini tujuan utamanya adalah mencegah terjadinya longsor," ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan YL di Gowa, Senin.
Ia mengatakan penanaman vetiver atau akar wangi ini akan dilaksanakan secara serentak di 11 kecamatan, Kabupaten Gowa pada 17 Februari 2020.
Adnan menambahkan, tanaman yang berbahasa latin vetiveria zizaniodies atau chrysopogan zyzanioides ini disiapkan oleh Pemkab Gowa sebanyak 150.000 bibit dan tambahan bantuan 30.000 bibit dari Balai Pertanian dan Litbang, Kementerian Pertanian RI.
"Untuk penanaman vetiver nanti dalam rangka memperingati empat tahun pemerintahan saya bersama bapak Abdul Rauf Malaganni memimpin Kabupaten Gowa sekaligus akan memecahkan rekor Muri atas penanaman vetiver terbanyak di wilayah Indonesia dengan bibit sebanyak 180.000 bibit ditanam di 11 kecamatan," katanya.
Pada rapat yang dihadiri para camat, lurah, kades, kadus, babinsa dan babinkamtibmas se-Kabupaten Gowa, Adnan menjelaskan bahwa penanaman ini dilakukan setelah adanya rekomendasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) kepada Presiden dan ditindaklanjuti seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Hasil penelitian dan riset bahwa tanaman ini insya Allah mampu mencegah terjadinya longsor di titik-titik yang terkategorikan rawan longsor dan tidak mengganggu tanaman yang ditanam masyarakat, sehingga para para camat, lurah, kades, kadus, bambinsa dan babinkamtibmas ini dihadirkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vetiver agar setiap datang musim hujan kita tidak perlu lagi was-was terjadi longsor," katanya.
Peneliti Budidaya Tanaman Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Octivia Trisilawati menjelaskan tentang pentingnya penanaman pohon vitever sebagai pencegah longsor
"Pengendali longsor vetiver penyebaran akarnya dalam dan luas akan menstabilkan tanah pada setiap strip dan merupakan penghalang terhadap aliran permukaan dan erosi, strip vetiver dalam jangka waktu tiga tahun dapat membentuk teras secara alami, daun vetiver merupakan sumber bahan organik dan mulus, pengendali longsor di daerah perbukitan dan rawan longsor," jelas Octivia Trisilawati di hadapan jajaran Pemkab Gowa.
Ia juga menguraikan proses tanam vetiver seperti jarak tanam vetiver, penyiapan lubang tanam 20x20x20 cm, dengan anakan dan sobekan ditanam secara zig zag dan rapat mengikuti kontur, bila ditanam pada tanah yang padat, keras dan berliat berat, akarnya akan sulit dicabut, vetiver tumbuh tegak lurus/vertikal perlu dikombinasikan dengan tanaman penutup tanah.
"Akar wangi ini dapat ditanam menggunakan polibag, tumpangsari dengan sayur dan monokultur, jarak tanam pada lereng dengan kemiringan kurang dari 15 persen jarak tanam yang digunakan 100x50 cm, kemiringan 15-30 persen jarak tanam 50x50 cm atau 50x70 cm, kemiringan lebih dari 30 persen menggunakan jarak 20-25 cm, setiap lubang ditanami dengan 1,2 atau tiga batang serpihan," katanya.
Penanaman vetiver secara serentak dilakukan di 70 titik desa dan kelurahan pada 11 kecamatan yang menjadi lokasi penanaman tersebut.
Penanaman serentak dilakukan di 11 kecamatan diantaranya Kecamatan Bontolempangan, Tompobulu, Biringbulu, Bungaya, Manuju, Parangloe, Parigi, Tinggimoncong, Tombolopao, Pattalassang dan Bajeng Barat.
"Penanaman vetiver sebanyak 180 ribu bibit ini tujuan utamanya adalah mencegah terjadinya longsor," ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan YL di Gowa, Senin.
Ia mengatakan penanaman vetiver atau akar wangi ini akan dilaksanakan secara serentak di 11 kecamatan, Kabupaten Gowa pada 17 Februari 2020.
Adnan menambahkan, tanaman yang berbahasa latin vetiveria zizaniodies atau chrysopogan zyzanioides ini disiapkan oleh Pemkab Gowa sebanyak 150.000 bibit dan tambahan bantuan 30.000 bibit dari Balai Pertanian dan Litbang, Kementerian Pertanian RI.
"Untuk penanaman vetiver nanti dalam rangka memperingati empat tahun pemerintahan saya bersama bapak Abdul Rauf Malaganni memimpin Kabupaten Gowa sekaligus akan memecahkan rekor Muri atas penanaman vetiver terbanyak di wilayah Indonesia dengan bibit sebanyak 180.000 bibit ditanam di 11 kecamatan," katanya.
Pada rapat yang dihadiri para camat, lurah, kades, kadus, babinsa dan babinkamtibmas se-Kabupaten Gowa, Adnan menjelaskan bahwa penanaman ini dilakukan setelah adanya rekomendasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) kepada Presiden dan ditindaklanjuti seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Hasil penelitian dan riset bahwa tanaman ini insya Allah mampu mencegah terjadinya longsor di titik-titik yang terkategorikan rawan longsor dan tidak mengganggu tanaman yang ditanam masyarakat, sehingga para para camat, lurah, kades, kadus, bambinsa dan babinkamtibmas ini dihadirkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vetiver agar setiap datang musim hujan kita tidak perlu lagi was-was terjadi longsor," katanya.
Peneliti Budidaya Tanaman Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Octivia Trisilawati menjelaskan tentang pentingnya penanaman pohon vitever sebagai pencegah longsor
"Pengendali longsor vetiver penyebaran akarnya dalam dan luas akan menstabilkan tanah pada setiap strip dan merupakan penghalang terhadap aliran permukaan dan erosi, strip vetiver dalam jangka waktu tiga tahun dapat membentuk teras secara alami, daun vetiver merupakan sumber bahan organik dan mulus, pengendali longsor di daerah perbukitan dan rawan longsor," jelas Octivia Trisilawati di hadapan jajaran Pemkab Gowa.
Ia juga menguraikan proses tanam vetiver seperti jarak tanam vetiver, penyiapan lubang tanam 20x20x20 cm, dengan anakan dan sobekan ditanam secara zig zag dan rapat mengikuti kontur, bila ditanam pada tanah yang padat, keras dan berliat berat, akarnya akan sulit dicabut, vetiver tumbuh tegak lurus/vertikal perlu dikombinasikan dengan tanaman penutup tanah.
"Akar wangi ini dapat ditanam menggunakan polibag, tumpangsari dengan sayur dan monokultur, jarak tanam pada lereng dengan kemiringan kurang dari 15 persen jarak tanam yang digunakan 100x50 cm, kemiringan 15-30 persen jarak tanam 50x50 cm atau 50x70 cm, kemiringan lebih dari 30 persen menggunakan jarak 20-25 cm, setiap lubang ditanami dengan 1,2 atau tiga batang serpihan," katanya.
Penanaman vetiver secara serentak dilakukan di 70 titik desa dan kelurahan pada 11 kecamatan yang menjadi lokasi penanaman tersebut.
Penanaman serentak dilakukan di 11 kecamatan diantaranya Kecamatan Bontolempangan, Tompobulu, Biringbulu, Bungaya, Manuju, Parangloe, Parigi, Tinggimoncong, Tombolopao, Pattalassang dan Bajeng Barat.