Mamuju (ANTARA) - Para guru produktif di Provinsi Sulawesi Barat mengharapkan perhatian dari pemerintah provinsi setempat dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar kompetensi profesional mereka dapat ditingkatkan.

Salah seorang guru produktif di SMK Negeri 1 Mamuju Lalu Tuharyadi  di Mamuju, Selasa mengungkapkan, para guru produktif yang ada di Sulbar sangat minim diberi pelatihan untuk pengembangan kompetensi profesional, baik oleh pemerintah daerah maupun dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Akibatnya, kami lebih banyak menghabiskan waktu untuk mencari solusi ketika gagal bereksperimen saat belajar otodidak," kata Lalu Tuharyadi.

Akibat minimnya pelatihan tersebut menurut, pengembangan kompetensi profesional guru produktif menjadi lambat. Sementara di sisi lain perkembangan teknologi begitu cepat.

"AKibatnya tak banyak hal yang dapat kami lalukan untuk membuat siswa kompeten. Sungguh keinginan kami untuk meningkatkan kompetensi amatlah besar," ujar Lalu Tuharyadi.

Ia menyampaikan bahwa pelatihan yang dilaksanakan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) dengan menghabiskan anggaran hingga miliaran per tahun, tidak efektif sebab hanya memberikan pelatihan pedagogik.

"Apa yang kami keluhkan ini merupakan aspirasi guru produktif yang sangat berharap dapat meningkatkan kompetensi. Kebanyakan pelatihan yang diselenggarakan adalah pelatihan pedagogik yang sebetulnya tanpa pelatihan pun kami bisa mengaksesnya lalu menguasai materinya," tuturnya.

"Jadi, kami sangat berharap perhatian dari pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memperhatikan kualitas dan kemampuan para guru produktif, khususnya yang ada di Sulbar. Ini adalah keresahan kami selama bertahun-tahun," urai Lalu Tuharyadi.

Di SKM Negeri Mamuju sendiri kata Lalu Tuharyadi, terdapat 14 guru produktif, yang terdiri dari 4 orang TKJ (teknik komoter dan jaringan), 4 orang TITL (teknik instalasi tenaga listrik) dan APHP (agrobisnis pengelolaan hasil pertanian) 6 orang.

"Kalau di seluruh Sulbar banyak guru-guru produktif yang perlu diupgrade atau ditingkatkan kompetensi profesionalnya," ucapnya.

"Paling tidak, satu atau dua orang guru dari setiap sekolah, diberikan pelatihan penguasaan kompetensi profesional secara maksimal, selanjutnya guru yang telah diberi pelatihan bertugas melatih guru dan di sekolah maisng-masing," terang Lalu Tuharyadi.
 

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024