Makassar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) Andi Ritamariani mengatakan, perbaikan gizi keluarga akan bantu menekan angka "Stunting" atau kekerdilan pada anak.

Hal itu dikemukakan Ritamariani menanggapi salah satu fokus program kerjanya di 24 kabupaten/kota di Sulsel, Kamis.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, sinergitas dengan semua elemen di daerah dan juga dinas terkait menjadi hal penting untuk mendukung porgram nasional menurun angka stunting di lapangan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka stunting masih 30,8 persen sesuai hasil Riset Kesehatan Daerah (Riskesda) pada 2018, sementara pada 2019 sudah turun menjadi 27,67 persen secara nasional.

Penurunan angka stunting itu iikuti pula di Sulawesi Selatan. Dinas Kesehatan Sulsel mengklaim sudah ada penurunan angka stunting pada 2019 sekitar lima persen atau 7.986 anak sehingga angkanya tercatat 151.398 anak dari angka 159.375 pada 2018.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ritamariani berharap pada 2020 angka stunting dapat ditekan lagi dengan cara terus-menerus melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada keluarga yang kurang mampu, pentingnya gizi bagi anak dalam masa pertumbuhan agar tidak kerdil.

Selain itu, juga memberikan bantuan sembako atau pun makanan tambahan untuk anak-anak yang rentan mengalami gizi buruk di lapangan dengan bersinergi dengan dinas terkait.

Sebelumnya Kementerian Sosial juga menyalurkan sembako bagi warga yang merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Program ini sebagai salah satu upaya dalam membantu menurunkan angka stunting secara nasional.

Pelaksanaan bantuan sosial Sembako pada 2020 dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota dengan target sasaran 15,2 juta KPM selama 12 bulan dengan indeks bantuan masing-masing Rp150 ribu per KPM per bulan.

Sementara itu, di Sulsel tercatat yang menerima dana bantuan sosial Program Sembako sebanyak 468.913 KPM dengan total nilai Rp844,43 miliar. Khusus untuk Kabupaten Takalar trercatat 15.620 KPM dengan total bantuan sekitar Rp28,1 miliar.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024