Maros (ANTARA) - Hujan mulai merata di wilayah utara Sulawesi Selatan dan menggenangi persawahan dan tambak di Kota Maros, Pangkep dan Barru, Sulsel.

"Hujan sejak kemarin hingga hari ini turun cukup deras, meskipun masih ada jedahnya, tetapi genangan air di sawah sudah mulai naik," kata salah seorang petani di Desa Taipa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa.

Dia mengatakan, meskipun genangan belum sampai di pematang sawah, namun jika air genangan tidak surut dalam sehari semalam, dikhawatirkan dapat merusak batang padi.

Hal senada dikemukakan petani di Desa Pa'doang-doangan, Kecamatan Minasa Te'ne, Kabupaten Pangkep, Sulsel Jumain.

Menurut dia, dari pengalaman sebelumnya apabila hujan deras turun tiga hari berturut-turut, maka genangan air akan sampai ke pematang sawah dan hal ini akan mengancam tanaman padinya.

Selain lahan sawah yang tergenang air, areal tambak juga mulai tergenang, namun tambak-tambak masih cukup aman, karena hujan sempat reda beberapa saat.

"Ikan bandeng yang baru satu hingga dua bulan dikembangkan, kami awasi jangan sampai air tambak meluap," kata petambak Sahabuddin di Desa Kading - Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulsel.

Berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Barru diketahui, potensi perikanan tangkap tercatat seluas 56.000 Hektare, sedang potensi perikanan budidaya seluas 1.400 Ha pantai dan potensi perikanan tambak 5.000 Ha, potensi perikanan air tawar 200 Ha.

Sementara pontensi hujan berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV, Makassar diketahui hari ini hingga akhir pekan masih hujan ringan hingga berawan dengan suhu udara dari 31 - 22 derajat celcius. Sedang rata-rata kecepatan angin rata-rata 20 km/jam. Suasana areal persawahan yang terdampak dari kondisi cuaca ekstrem salah satunya di Kecamatan Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa. ANTARA Foto/Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024