Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan mendorong penyaluran bantuan sosial yang turun ke masyarakat agar dapat dilakukan melalui perbankan untuk mencegah kebocoran.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani mengatakan penyaluran bantuan secara non tunai ini juga dapat mengajak dan mengajarkan kepada masyarakat untuk bisa menabung.

"Program non tunai harus digalakkan, sehingga bisa mencegah adanya kebocoran," katanya saat menerima kunjungan Branch Manager Bank Mega Syariah Hadidjah Samad, di Ruang Kerja Sekda, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut, Abdul Hayat mengapresiasi berbagai program yang ditawarkan dan manajemen bank yang selama ini mampu mengawal agenda bagi masyarakat kelas bawah.

"Semoga Bank Mega Syariah ini lebih banyak menyentuh kalangan menengah ke bawah," ujarnya.

Sementara itu, Hadidjah Samad mengatakan, pihaknya memiliki banyak program yang ditawarkan ke masyarakat dan pemerintah daerah. Misalnya, pembayaran pajak secara online, dan penawaran pembiayaan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Kami juga punya program menarik seperti tabungan utama, berkah haji, berkah utama, rencana pendidikan, umroh, giro investasi, giro perorangan, dan lain-lain," jelasnya.

Bank Mega Syariah, kata Hadidjah, juga telah bekerja sama dengan banyak instansi, perguruan tinggi, maupun organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), serta Muhammadiyah.

"Mudah-mudahan ke depan, bekerjasama dengan pemerintah provinsi, Bank Mega Syariah bisa meningkatkan pelayanan," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga siap memberikan pembiayaan untuk rumah sakit. Baik pembangunan gedung, serta pengadaan alat kesehatan.

"Sekarang karena serba digital, online, kami juga ada program ekosistem. Kami memberikan pelayanan sistem digital banking, dimana bisa membuka rekening via online tanpa harus datang ke bank," ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024