Makassar (ANTARA) - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Farid Padang menegaskan bahwa pihaknya konsisten tetap mengikuti arahan Kementerian BUMN untuk selalu waspada terhadap bahaya virus Corona yang hingga saat ini masih menjadi perhatian dunia.

Hal itu dikemukakan Farid di Makassar, Rabu, menanggapi upaya mengantisipasi epidemi virus Corona.

“Hingga saat ini kami masih tetap waspada, terutama kepada setiap kru kapal yang tiba di Pelabuhan Makassar. Tidak hanya kru kapal dari China, tetapi juga kru kapal dari negara-negara lainnya karena seperti kita ketahui, virus Corona juga sudah tersebar di 29 negara,” tegasnya.

Dia juga menuturkan bahwa pihaknya bersama petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Makassar masih terus melakukan sosialisasi, utamanya kepada semua pemakai jasa di pelabuhan.

Selain menyiapkan alat Thermal Scanner untuk mendeteksi suhu tubuh manusia dan hand thermometer scanner serta masker yang harus selalu digunakan para petugas di pelabuhan, pihaknya juga kini menyediakan cairan antiseptic untuk tangan di terminal penumpang pelabuhan.

Farid mengatakan, meski virus Corona masih menjadi momok yang menakutkan, tetapi pihaknya tetap terus melayani kegiatan ekspor dan impor barang ke China, Korea, Jepang, Vietnam dan beberapa negara lainnya.

“Hingga kini, ekspor langsung dari Pelabuhan Makassar ke negara-negara tersebut masih tetap terjaga,” ujarnya.

Hanya saja memang lanjut dia, ada beberapa kebijakan yang harus dilakukan terkait hal tersebut. Salah satunya, live animal atau binatang hidup dari daratan China dan beberapa negara yang sudah tersebar virus Corona, tidak boleh masuk Indonesia, termasuk di Pelabuhan Makassar.

Selain itu, walaupun barang ekspor dan impor tetap bisa masuk dan keluar melalui pintu Pelabuhan Makassar, namun kru kapal yang membawa barang tidak boleh turun dari kapal dan memasuki area pelabuhan.

“Mereka hanya bisa berada di atas kapal dan akan diperiksa oleh Tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, Pelindo IV dan Otoritas Pelabuhan menggunakan alat Thermal Scanner yang telah disiapkan untuk mendeteksi suhu tubuh manusia dan hand thermometer scanner,” jelas Farid.

Dirut Pelindo IV mengatakan, larangan tersebut berdasarkan hasil Rapat Terbatas Kabinet Indonesia Maju yang diselenggarakan di Istana Bogor pada Selasa malam, 4 Februari 2020 yang juga dihadiri oleh SKJ, DRJU, DRJL, Dirut Angkasa Pura 1, Dirut Angkasa Pura 2, Dirut Pelindo I, II, III dan IV.

Kemudian dilanjutkan dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir dan dari Kementerian Kesehatan yang disampaikan di Jakarta pada 18 Februari 2020. Alat pendeteksian suhu tubuh penumpang yang disiapkan di pintu masuk kedatangan Pelabuhan Makassar, Rabu (19/2/2020). ANTARA Foto/HO/W.Endah

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024