Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar menggandeng Octopus, perusahaan industri daur ulang sampah, untuk mereduksi sampah plastik rumah tangga agar bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomis.

"Penyelamatan bumi harus serius ditangani, tetapi kebiasaan masyarakat membeli makanan kemasan masih belum bisa diredam. melalui cara reduksi ini di harapkan dapat menjadi solusi. Apalagi bila dapat bernilai ekonomi," kata Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar, M Iqbal Suhaeb di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

Ia berharap agar para camat se-Kota Makassar dapat membantu program meminimalisir dan menekan sampah serta sebagai salah satu bagian dari peningkatan taraf hidup masyarakat Makassar.

CEO Octopus Moehammad Ichsan menyatakan banyaknya volume sampah plastik akan dimanfaatkan perusahaan daur ulang industri terpadu itu untuk menjadikan sampah bernilai rupiah. Untuk itu, Pemkot Makassar mengajak warga kota untuk tidak membuang sampah plastiknya.

"Sampah rumah tangga seperti botol kemasan dan kardus itu bisa di jadikan rupiah untuk membiayai kehidupan. Masyarakat hanya perlu mengunduh aplikasi Octopus, setelah itu daftar dan siapkan sampahnya kemudian klik aplikasinya agar di jemput Satgas Octopus," tutur Ichsan

Ia menambahkan sampah non organik bisa di kumpulkan masyarakat sebagai user lalu di jemput oleh Satgas Octopus yang di sebut scavengers, selanjutnya di setor ke unit untuk mengetahui jumlah poin yang didapatkan.

Sampah yang sudah dijemput scavenger ini akan langsung diinput oleh unit dan akan terlihat jumlah poin yang didapat. "Penilaiannya bukan dari beratnya sampah melainkan jumlah dari sampah itu sendiri. Botol plastik misalnya jika di kumpulkan 20 biji maka poin yang di dapatkan sebesar Rp20," kata Ichsan.*

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024