Makassar (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan dan Lantamal VI Makassar bekerja sama menjaga kedaulatan rupiah di pesisir pulau di wilayah Kota Makassar.
"Kegiatan rutin BI ini digandengkan dengan salah satu dari rangkaian kegiatan 'Garuda di Lautku' yang diprakarsai Lantamal VI Makassar," Staf Kas Perwakilan KPW BI Cabang Sulsel Munarfah Gazali di Makassar, Minggu.
Kedaulatan di wilayah pesisir pulau perlu mendapatkan perhatian, dan melalui program penukaran uang dari BI diharapkan mata uang rupiah terus digunakan oleh masyarakat di wilayah pesisir sebagai wujud nasionalisme.
Munarfah mengatakan, program penukaran uang BI yang dilakukan ini bertujuan untuk mengedarkan, mengumpulkan dan penukaran uang agar kualitas uang Rupiah di pesisir pulau itu tetap baik dan terjaga.
Hal tersebut mengingat negara melindungi dari pemalsuan uang dan meningkatkan penggunaan Rupiah di wilayah pesisir pulau khususnya di sekitar perairan Provinsi Sulsel.
"Rupiah wajib digunakan sebagai alat transaksi pembayaran resmi di seluruh NKRI sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011. Rupiah adalah salah satu simbol kedaulatan NKRI," ujarnya.
Oleh karena itu, BI Cabang Sulsel melakukan kegiatan penukaran uang rupiah. Adapun nilai mata uang yang ditukarkan oleh BI kepada masyarakat mulai dari nominal Rp5.000 hinggaRp100.000. Sedang total uang yang disediakan untuk penukaran uang di Kantor Lurah Pulau Kodingareng Lompo, Makassar ini mencapai Rp340 juta.
Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI AL VI (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Hanarko Djodi Pamungkas yang juga Ketua panitia “Garuda Di Lautku” menjelaskan, salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk mensejahterakan masyarakat pesisir pulau, selain itu juga membantu program pemerintah untuk menjaga tegaknya kedaulatan rupiah di wilayah kepulauan khususnya Pulau Kodingareng Lompo.
"Kegiatan rutin BI ini digandengkan dengan salah satu dari rangkaian kegiatan 'Garuda di Lautku' yang diprakarsai Lantamal VI Makassar," Staf Kas Perwakilan KPW BI Cabang Sulsel Munarfah Gazali di Makassar, Minggu.
Kedaulatan di wilayah pesisir pulau perlu mendapatkan perhatian, dan melalui program penukaran uang dari BI diharapkan mata uang rupiah terus digunakan oleh masyarakat di wilayah pesisir sebagai wujud nasionalisme.
Munarfah mengatakan, program penukaran uang BI yang dilakukan ini bertujuan untuk mengedarkan, mengumpulkan dan penukaran uang agar kualitas uang Rupiah di pesisir pulau itu tetap baik dan terjaga.
Hal tersebut mengingat negara melindungi dari pemalsuan uang dan meningkatkan penggunaan Rupiah di wilayah pesisir pulau khususnya di sekitar perairan Provinsi Sulsel.
"Rupiah wajib digunakan sebagai alat transaksi pembayaran resmi di seluruh NKRI sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011. Rupiah adalah salah satu simbol kedaulatan NKRI," ujarnya.
Oleh karena itu, BI Cabang Sulsel melakukan kegiatan penukaran uang rupiah. Adapun nilai mata uang yang ditukarkan oleh BI kepada masyarakat mulai dari nominal Rp5.000 hinggaRp100.000. Sedang total uang yang disediakan untuk penukaran uang di Kantor Lurah Pulau Kodingareng Lompo, Makassar ini mencapai Rp340 juta.
Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI AL VI (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Hanarko Djodi Pamungkas yang juga Ketua panitia “Garuda Di Lautku” menjelaskan, salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk mensejahterakan masyarakat pesisir pulau, selain itu juga membantu program pemerintah untuk menjaga tegaknya kedaulatan rupiah di wilayah kepulauan khususnya Pulau Kodingareng Lompo.