Jakarta (ANTARA) - Kapal Republik Indonesia (KRI) Semarang dengan nomor lambung 594 menjadi pusat komando selama proses observasi Corona Virus (Covid-19) di Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"KRI Semarang sebagai markas Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) yang berjaga setiap saat, baik sebagai rumah sakit maupun dalam keadaan kedaruratan," jelas Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono di KRI Semarang, Senin.
Pantauan Antara, KRI Semarang-594 sebagai posko pengendali setiap saat menyalurkan distribusi baik logistik maupun akomodasi peserta dan pendamping observasi di Pulau Sebaru.
Senin pagi, KRI Semarang-594 membawa ratusan box makanan untuk para peserta dan pendamping, yang jaraknya beberapa kilometer dari lokasi kapal berlabuh.
KRI Semarang-594 meruapakan satu dari tiga kapal Landing Platform Dock (LPD) yang dipesan TNI Angkatan Laut, dari dua unit kapal sebelumnya yaitu KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593.
Tiga kapal tersebut memiliki fungsi untuk membantu distribusi militer baik logistik, peralatan, dan perlengkapan militer, serta difungsikan sebagai kapal rumah sakit untuk bantuan bencana alam.
KRI Semarang-594 memiliki spesifikasi panjang 124 meter, lebar 21,80 meter, dengan berat 7200 ton, memiliki kecepatan maksimal 16 knots dengan kecepatan jelajah 14 knots dan mampu berlayar secara "endurance" selama 30 hari.
Selain itu, KRI Semarang-594 dilengkapi dengan dua kapal Landing Craft Utilities (LCU) yang mampu mengangkut 8 unit kendaraan tempur jenis Anoa, 28 truk, 3 unit helikopter, serta diperkuat 121 anak buah kapal, dan mampu mengangkut 650 prajurit.
"KRI Semarang sebagai markas Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) yang berjaga setiap saat, baik sebagai rumah sakit maupun dalam keadaan kedaruratan," jelas Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono di KRI Semarang, Senin.
Pantauan Antara, KRI Semarang-594 sebagai posko pengendali setiap saat menyalurkan distribusi baik logistik maupun akomodasi peserta dan pendamping observasi di Pulau Sebaru.
Senin pagi, KRI Semarang-594 membawa ratusan box makanan untuk para peserta dan pendamping, yang jaraknya beberapa kilometer dari lokasi kapal berlabuh.
KRI Semarang-594 meruapakan satu dari tiga kapal Landing Platform Dock (LPD) yang dipesan TNI Angkatan Laut, dari dua unit kapal sebelumnya yaitu KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593.
Tiga kapal tersebut memiliki fungsi untuk membantu distribusi militer baik logistik, peralatan, dan perlengkapan militer, serta difungsikan sebagai kapal rumah sakit untuk bantuan bencana alam.
KRI Semarang-594 memiliki spesifikasi panjang 124 meter, lebar 21,80 meter, dengan berat 7200 ton, memiliki kecepatan maksimal 16 knots dengan kecepatan jelajah 14 knots dan mampu berlayar secara "endurance" selama 30 hari.
Selain itu, KRI Semarang-594 dilengkapi dengan dua kapal Landing Craft Utilities (LCU) yang mampu mengangkut 8 unit kendaraan tempur jenis Anoa, 28 truk, 3 unit helikopter, serta diperkuat 121 anak buah kapal, dan mampu mengangkut 650 prajurit.