Makassar (ANTARA) - Penumpang Kapal Pesiar MS Coral Adventure yang sandar di Pelabuhan Makassar, Sukarno Hatta, akhirnya diterbangkan ke negara asalnya Australia melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
"Setelah turun dari kapal, mereka ke Fort Rotterdam berfoto-foto. Selanjutnya, makan siang di salah satu hotel pantai Losari, kemudian ke Airport Sultan Hasanuddin untuk melanjutkan perjalanan dengan pesawat terbang ke negaranya," ujar Pejabat Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb, Kamis.
Kapal pesiar ini telah diperbolehkan merapat ke dermaga Pelabuhan Makassar, Sukarno Hatta setelah tertahan beberapa jam dua mil dari dermaga pelabuhan setempat.
Keputusan itu diambil sesuai dengan hasil pemeriksaan menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar secara ketat kepada 78 orang awak kapal pesiar tersebut.
"Hanya empat jam di sini (Makassar)," sebut mantan Kepala Biro Protokol dan Humas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan itu, seusai memantau perkembangan bersama tim KKP di pelabuhan Makassar.
Dari hasil pemeriksaan sebanyak 78 orang awak penumpang terdiri 44 orang penumpang dan 34 orang kru kapal MS Coral Adventure dinyatakan sehat dari virus corona atau COVID-19.
Selanjutnya mendapat izin untuk berlabuh di Pelabuhan Internasional Soekarno Hatta, Makassar pada Kamis (12/3/2020) pukul 08.00 WITA.
Iqbal mengemukakan kedatangan kapal pesiar itu telah dilaporkan hasil pemeriksaan kesehatan kepada Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, selanjutnya diberi izin berlabuh di dermaga.
Kapal pesiar ini diketahui telah berkeliling ke beberapa tempat di Indonesia. Pada 27 Februari telah mendapat pemeriksaan serupa di Kota Kupang.
"Artinya masa inkubasi sudah dilewati dan hasilnya semua negatif, tidak ada suspek. Mereka pun mengantongi kartu kewaspadaan jesehatan atau health alert card sebagai bukti mereka dinyatakan sehat," ujarnya.
Kepala Bagian Tata Usaha KKP Kelas I Makassar Nirwan, pada kesempatan itu menuturkan, timnya telah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh penumpang, termasuk kondisi kebersihan kapal.
"Tim kami terdiri tiga orang dokter, termasuk perawat dan survailen untuk melakukan pemeriksaan sesuai protokol yang berlaku," katanya.
Sedangkan untuk pemeriksaan kewaspadaan COVID-19, kata dia, juga lakukan pengukuran suhu tubuh dengan Thermal Infrared Gun dan melihat tanda radang pada tenggorokan ke semua crew dan penumpang kapal untuk menentukan ada tidaknya gejala terpapar COVID-19.
"Hasilnya tidak ditemukan gejala orang sakit, tidak ada batuk, tidak ada sesak, suhu tubuh semua di bawah 38 derajat, tidak ditemukan faktor risiko lingkungan, sehingga kapal diberikan izin karantina atau COP," tuturnya.
Nirwan menjelaskan di dalam kapal MS Coral tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas kesehatan termasuk tenaga medisnya.
"Saat kru kapal kembali tetap dilakukan pemeriksaan sesuai protokol. Sebelumnya, kita sudah melakukan simulasi, tentu tim sudah paham harus melakukan apa jika ada orang yang dinyatakan suspek," tambahnya.
"Setelah turun dari kapal, mereka ke Fort Rotterdam berfoto-foto. Selanjutnya, makan siang di salah satu hotel pantai Losari, kemudian ke Airport Sultan Hasanuddin untuk melanjutkan perjalanan dengan pesawat terbang ke negaranya," ujar Pejabat Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb, Kamis.
Kapal pesiar ini telah diperbolehkan merapat ke dermaga Pelabuhan Makassar, Sukarno Hatta setelah tertahan beberapa jam dua mil dari dermaga pelabuhan setempat.
Keputusan itu diambil sesuai dengan hasil pemeriksaan menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar secara ketat kepada 78 orang awak kapal pesiar tersebut.
"Hanya empat jam di sini (Makassar)," sebut mantan Kepala Biro Protokol dan Humas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan itu, seusai memantau perkembangan bersama tim KKP di pelabuhan Makassar.
Dari hasil pemeriksaan sebanyak 78 orang awak penumpang terdiri 44 orang penumpang dan 34 orang kru kapal MS Coral Adventure dinyatakan sehat dari virus corona atau COVID-19.
Selanjutnya mendapat izin untuk berlabuh di Pelabuhan Internasional Soekarno Hatta, Makassar pada Kamis (12/3/2020) pukul 08.00 WITA.
Iqbal mengemukakan kedatangan kapal pesiar itu telah dilaporkan hasil pemeriksaan kesehatan kepada Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, selanjutnya diberi izin berlabuh di dermaga.
Kapal pesiar ini diketahui telah berkeliling ke beberapa tempat di Indonesia. Pada 27 Februari telah mendapat pemeriksaan serupa di Kota Kupang.
"Artinya masa inkubasi sudah dilewati dan hasilnya semua negatif, tidak ada suspek. Mereka pun mengantongi kartu kewaspadaan jesehatan atau health alert card sebagai bukti mereka dinyatakan sehat," ujarnya.
Kepala Bagian Tata Usaha KKP Kelas I Makassar Nirwan, pada kesempatan itu menuturkan, timnya telah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh penumpang, termasuk kondisi kebersihan kapal.
"Tim kami terdiri tiga orang dokter, termasuk perawat dan survailen untuk melakukan pemeriksaan sesuai protokol yang berlaku," katanya.
Sedangkan untuk pemeriksaan kewaspadaan COVID-19, kata dia, juga lakukan pengukuran suhu tubuh dengan Thermal Infrared Gun dan melihat tanda radang pada tenggorokan ke semua crew dan penumpang kapal untuk menentukan ada tidaknya gejala terpapar COVID-19.
"Hasilnya tidak ditemukan gejala orang sakit, tidak ada batuk, tidak ada sesak, suhu tubuh semua di bawah 38 derajat, tidak ditemukan faktor risiko lingkungan, sehingga kapal diberikan izin karantina atau COP," tuturnya.
Nirwan menjelaskan di dalam kapal MS Coral tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas kesehatan termasuk tenaga medisnya.
"Saat kru kapal kembali tetap dilakukan pemeriksaan sesuai protokol. Sebelumnya, kita sudah melakukan simulasi, tentu tim sudah paham harus melakukan apa jika ada orang yang dinyatakan suspek," tambahnya.