Makassar (ANTARA News) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan Amar Kadir mengimbau distributor dan produsen gula pasir untuk menjaga stok menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri guna mengantisipasi kenaikan harga gula di pasaran.

"Kami sudah mengimbau para distributor dan produsen untuk menjaga stok, agar harga gula tidak terlalu melambung pada saat kebutuhan meningkat," kata Amar di Makassar, Sabtu.

Dia mengatakan, untuk menekan terjadinya kenaikan harga gula pasir, pihaknya melakukan langkah pengamanan stok barang sehingga stok gula yang beredar di pasaran saat ini masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Sulsel satu bulan ke depan.

Adapun distributor gula yang sudah mendapat imbauan itu diantaranya UD Surya Putera, UD Benteng Baru, UD Padimas Prima, dan UD Mujur Abadi, serta pihak produsen gula PTPN X dan Pabrik Gula (PG) Takalar.

Menanggapi hal tersebut, para distributor maupun produsen berjanji untuk menambah stok, misalnya UD Benteng Baru yang memiliki stok gula 8.000 ton, siap menambah stok 5.000 ton yang didatangkan dari Lampung.

Demikian pula UD Padimas Prima siap menambah stoknya sebanyak 240 ton dari stok gula yang dikuasai saat ini yakni sebanyak 2.700 ton gula kristal dan rafinasi.

Menurut Amar, pentingnya menjaga stok gula tersebut agar tidak terjadi gejolak harga di pasar, khususnya pada saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri.

Sementara itu, salah seorang pembeli di Pasar Terong, Hj Haniah mengatakan, menjelang Ramadhan harga gula sudah mulai naik dari Rp8.500 per kilogram, kini harus ditebus seharga Rp9.500 per kg hingga Rp10.000 per kg. Karena itu, diharapkan pemerintah segera mengamankan stok gula, jangan sampai menjadi permainan para spekulan.

"Kondisi yang sudah sulit ini, jangan sampai dipersulit lagi dengan kenaikan harga sembako, khususnya gula pasir. Pemerintah harus cepat turun tangan, jangan sampai harga sembako naik terus," ujarnya. (T.S036/A023)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024