Makassar (ANTARA) - Toko emas di kawasan pecinan di Jalan Somba Opu, Makassar ramai didatangi pengujung baik yang ingin membeli emas maupun menjual emas dengan adanya penurunan harga emas sekitar Rp65 ribu per gram dibanding pekan lalu.

"Harga perhiasan emas pekan lalu mencapai Rp900 ribu per gram sudah termasuk ongkos kerja untuk emas 24 karat, namun kini sudah turun sekitar Rp65 ribu dibanding pekan lalu," kata pemilik Toko Emas Logam Mulia Rudiyanto di Makassar, Selasa.

Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan tingginya minat untuk membeli emas maupun menjual emas di toko emas di kawasan Jalan Somba Opu ini.
Terlebih ketika pekan pertama Maret 2020 saat virus Corona mulai merebak di Indonesia.

Hal itu dibenarkan salah seorang pedagang emas lainnya di lokasi yang sama Alex yang mengelola Toko Emas Sentosa.

Dia mengatakan, harga emas yang cenderung terus meningkat dalam dua bulan terakhir, memicu tingkat pembelian cukup tinggi, karena sebagian besar alasan pembeli untuk investasi. Namun ada juga yang datang menjual, karena menilai akan mendapatkan keuntungan dari harga emas yang tinggi.

Pernyataan itu dibenarkan salah seorang dari rombongan kelompok ibu-ibu yang membeli emas di Toko Emas Logam Mulia, Asrianti.

Dia mengatakan, jika virus corona tidak cepat tertangani dengan baik, diprediksi harga emas akan terus naik. Karena itu, dengan penurunan harga emas kali ini menjadi momen yang tepat untuk investasi emas perhiasan ataupun emas batangan.

Sementara itu, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) hari ini bergerak melemah daripada perdagangan hari sebelumnya.
Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam diketahui, harga emas Antam dibanderol harga Rp801.000 per gram atau turun Rp18.000 per gram dari perdagangan sebelumnya di level Rp819.000 per gram pada Senin (16/3/2020). Ilustrasi emas batang yang diperjualbelikan di Butik Emas, PT Aneka Tambang, Tbk di Makassar, Selasa (17/3/2020). Antara Foto/Suriani Mappong
 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024