Mamuju (ANTARA) - Ombudsman Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) meminta pemerintah pusat dan daerah melakukan tindakan nyata untuk mengantisipasi lonjakan harga masker yang terjadi di pasaran. 

"Menanggapi keresahan publik, Ombudsman meminta Dinas Perdagangan Provinsi dan Kabupaten dan pihak terkait lainnya melakukan tindakan perihal kelangkaan serta melonjaknya harga masker dan antiseptik," kata Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudsman Sulbar, Muhammad Asri di Mamuju, Selasa. 

Ia mengatakan seiring mewabahnya COVID-19 di Indonesia maka diperlukan berbagai upaya nyata guna mengurangi keresahan warga termasuk di Sulbar.

"Bahkan di Mamuju Ibu Kota Sulbar stok masker dan cairan antiseptik di sejumlah apotek mulai langka bahkan harga jual mulai melonjak berlipat lipat dari harga normal," katanya. 

Menurut dia, sejak awal pihaknya telah mengingatkan dinas terkait untuk melakukan persiapan menghadapi merebaknya wabah yirus corona baru yang dinamai COVID-19.

"Dinas Perdagangan Provinsi, Kabupaten dan pihak terkait lainnya  harus segera bertindak melakukan upaya persuasif mengatasi masalah ini," katanya.

Ia juga berharap, dinas kesehatan jiga terus  memberikan edukasi melalui promosi kesehatan kepada masyarakat terkait kegunaan masker. 

"Dengan pengetahuan yang memadai masyarakat akan lebih tenang menghadapi isu Covid-19 dan tidak menimbulkan kepanikan," katanya. 

Ia menyesalkan ada pihak yang terkesan memanfaatkan kondisi mewabahnya COVID-19.  

"Karena selain kelangkaan masker dan cairan anseptik warga juga mengeluhkan harga thermogun sebelumnya hanya kisaran ratusan ribu  saat ini sudah tembus Rp6,5 juta," katanya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024