Mamuju (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Barat membentuk posko pencegahan COVID-19 Public Safety Center (PSC) di wilayah yang berbatasan darat dengan provinsi itu. .

Kepala BPBD Sulbar Darno Majid di Mamuju, Minggu menyampaikan sejumlah penanganan telah dilakukan dalam rangka memperkecil peluang masuknya COVID-19 di daerah itu, salah satunya melalui pembentukan posko Public Safety Center (PSC) di perbatasan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dengan Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Terkait arus mudik, kita sudah membuat posko di kabupaten perbatasan Sulbar-Sulsel, yakni di Kabupaten Polewali Mandar dengan Pinrang," kata Darno Madjid.

"Begitu pun di perbatasan Sulawesi Tengah dan Sulbar, kami juga sudah membuat posko pencegahan COVID-19, yang dilengkapi alat pengukur suhu tubuh atau thermometer tembak. Jika terdapat warga yang positif, kita perintahkan agar segera kembali dan tidak dapat memasuki Sulbar," tambah Darno Majid, yang juga sebagai Koordinator pencegahan COVID-19 Sulbar.

Tidak hanya BPBD, penanganan pencegahan COVID-19 juga dilakukan sejumlah organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sulbar, termasuk Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM, Dinas Kesehatan serta RSUD Regional Sulbar yang dijadikan sebagai pusat posko pendeteksian sekaligus karantina bagi para pasien COVID-19 yang baru tiba dari luar daerah.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Sulbar Amir Maricar mengatakan, pemerintah setempat telah membuat surat edaran terkait jaminan ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat di daerah itu.

Namun, ia mengakui jika saat ini gula pasir mengalami kekurangan stok sehingga terjadi lonjakan harga.

"Gubernur meminta masyarakat agar tidak panik dengan dan berbelanja berlebihan, karena Pemprov Sulbar sudah menjamin ketersediaan stok kebutuhan pokok," kata Amir Maricar.

Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar Muhammad Alief Satria mengemukakan, pihaknya telah melakukan pelatihan persiapan penanganan COVID-19 bagi tenaga medis di daerah itu.

Sebelumnya, yakni pada Sabtu (21/3) Gubernur Sulbar bersama para kepala OPD melakukan pemantauan stok dan harga kebutuhan pokok di sejumlah titik di Kabupaten Mamuju.

Pemantauan diawali di Pasar Sentral Mamuju kemudian dilanjutkan ke Hypermart Mall Town Square Mamuju (Matos), selanjutnya ke RSU Regional hingga ke Balai Laboratorium Kesehatan Transfusi Darah Dinkes Sulbar dan di Pelabuhan Simboro Mamuju.

"Kegiatan ini dilakukan untuk memantau sejumlah titik vital yang ada di Kabupaten Mamuju, termasuk di sejumlah tempat yang dinilai rawan bagi pintu masuk COVID-19," kata Ali Baal Masdar.

Pada pemantauan itu, Gubernur menepis adanya isu yang berkembang di kalangan pedagang bahwa pemerintah setempat akan menutup aktivitas di pasar.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024