Makassar (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Dikdis) Provinsi Sulawesi Selatan merespons cepat keputusan pemerintah dengan meniadakan ujian nasional (UN) sebagai bagian antisipasi penyebaran COVID-19.
Plt Kadisdik Sulsel dr Basri di Makassar, Selasa mengatakan segera menyampaikan imbauan kepada seluruh sekolah khususnya SMA/SMK di daerah itu untuk mempersiapkan diri dan antisipasi.
"Jadi saya berkoordinasi dengan Gubernur dan Insya Allah sore ini, imbauan terkait peniadaan UN sudah kami sebar ke setiap sekolah di Sulsel," ujarnya.
Disdik Sulsel, kata dia, tentunya mendukung keputusan peniadaan UN bagi siswa. Apalagi alasan pembatalan menyangkut keamanan dan kesehatan siswa-siswa di daerah tersebut.
Terkait pengganti UN, tentunya berdasarkan petunjuk dari Kemendikbud. Beberapa opsi juga sudah disampaikan termasuk dengan menggantinya dengan hasil ujian siswa selama di sekolah.
Pihaknya juga akan segera melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk membahas tindak lanjut dari keputusan tersebut.
"Kami segera menyampaikan imbauan ini ke seluruh sekolah untuk ditindak lanjuti. Semoga besok (Rabu, 25/3), kita sudah bisa kirimkan imbauannya ke seluruh sekolah di 24 kabupaten/kota," katanya.
Plt Kadisdik Sulsel dr Basri di Makassar, Selasa mengatakan segera menyampaikan imbauan kepada seluruh sekolah khususnya SMA/SMK di daerah itu untuk mempersiapkan diri dan antisipasi.
"Jadi saya berkoordinasi dengan Gubernur dan Insya Allah sore ini, imbauan terkait peniadaan UN sudah kami sebar ke setiap sekolah di Sulsel," ujarnya.
Disdik Sulsel, kata dia, tentunya mendukung keputusan peniadaan UN bagi siswa. Apalagi alasan pembatalan menyangkut keamanan dan kesehatan siswa-siswa di daerah tersebut.
Terkait pengganti UN, tentunya berdasarkan petunjuk dari Kemendikbud. Beberapa opsi juga sudah disampaikan termasuk dengan menggantinya dengan hasil ujian siswa selama di sekolah.
Pihaknya juga akan segera melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk membahas tindak lanjut dari keputusan tersebut.
"Kami segera menyampaikan imbauan ini ke seluruh sekolah untuk ditindak lanjuti. Semoga besok (Rabu, 25/3), kita sudah bisa kirimkan imbauannya ke seluruh sekolah di 24 kabupaten/kota," katanya.