Makassar (ANTARA) - Kepala Rumah Sakit Regional Wahidin Sudirohusodo Dr dr Khalid Saleh mengatakan pihaknya sudah menyusun perencanaan kontingensi pengembangan ruang isolasi untuk antisipasi peningkatan kasus COVID-19.

"Kami sudah menyusun 'contingency planning' pengembangn ruang isolasi, jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan pasien," kata Khalid disela penyerahan alat pelindung diri (APD) dari Pangdam XIV/Hasanuddin untuk 14 RS rujukan penanganan COVID-19 di halaman RS Pelamonia, Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, selain menyiapkan fasilitas layanan di RSR Wahidin, tentu saja mengharapkan RS yang lain turut berkonstribusi agar semua bisa terlayani dengan baik.

Khusus di RSR Wahidin, lanjut dia, sudah disiapkan satu bangunan khusus untuk "Infection Center" yang terdiri dari tiga lantai. Gedung tersebut digunakan jika terjadi peningkatan jumlah pasien yang terindikasi infeksi, termasuk jika ada pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.

Mengenai kapasitas Gedung "Infection Center" itu, lanjut dia, terdapat 108 tempat tidur dalam kondisi terisi penuh. Namun untuk pasien yang perlu isolasi berarti satu kamar per pasien.

"Namun dalam kondisi terdesak, akan digabung sesuai pengelompokan kasusnya," katanya.

Khalid mengatakan pihaknya juga menyiapkan RS tenda di lapangan, jika terjadi kasus membludak dan membutuhkan perawatan yang cepat.

Selain itu, lanjut dia, jika ruang isolasi di RSR Wahidin sudah penuh, maka RS Universitas Hasanuddin (Unhas) selama ini yang banyak membantu penanganan pasien. Kepala RS Regional Wahidin Sudirohusodo Dr dr Khalid Saleh (kanan) bersama Karumkit RS Bhayangkara Kombes Pol Dr. Farid (kiri) disela penerimaan APD yang diserahkan Pangdam XIV/Hsamuddin di Makassar, Rabu (25/3/2020). ANTARA/Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024