Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar mengajak seluruh pemerintah kabupaten (Pemkab) bersinergi dan menyatukan visi dalam rangka penguatan sistem cegah penyebaran COVID-19.

"Saya mengajak seluruh pemerintah kabupaten agar dapat bersinergi dengan menyatukan visi dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 di Sulbar," kata Ali Baal Masdar, di Mamuju, Rabu.

Gubernur mengatakan, dalam memerangi COVID-19 terdapat beberapa poin yang harus menjadi fokus perhatian bersama, yakni para bupati beserta jajaran kiranya dapat membangun koordinasi yang baik dalam rangka membentuk gugus tugas untuk menjaga pintu masuk perbatasan antarprovinsi.

"Pintu masuk perbatasan tersebut harus dilengkapi alat pengukur suhu badan dan hand sanitizer," ujarnya.

Poin penting yang menjadi fokus lanjutnya, melakukan "social distancing" atau menjaga jarak, tidak berkumpul di tempat umum, melibatkan ASN dan para pelajar agar bekerja dan belajar di rumah.

Selanjutnya, melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai tempat umum dan tempat keramaian seperti pasar, kantor dan tempat hiburan, melakukan penutupan jalan masuk kota dan dibuka pada pukul 22.00 WITA, melakukan screening dan disinfefeksi di bandara, terminal dan pelabuhan.

Kemudian lanjut Gubernur, melakukan penguatan sistem tangkal dan pengawasan atau memonitor secara berskala terkait data perkembangan warga masyarakat orang dalam pemantauan (ODP) dan positif COVID-19 sejak 31 Maret 2020, menjaga kestabilan bahan pokok bagi warga masyarakat dan melakukan sosialisasi data kesehatan dengan melibatkan sektor terkait.

"Semuanya harus bersinergi serta harus menyatukan visi untuk melawan virus mematikan yang telah banyak memakan korban. Harapannya agar betul-betul kita dapat melaksanakan semua ini dengan disiplin, baik masyarakat maupun pemerintah daerah sebab kita (Sulbar) masih zero COVID-19 dan kita berharap akan terus seperti ini," tutur Ali Baal Masdar.

Gubernur mengingatkan para bupati agar dapat terus memberikan sosialisasi tentang COVID-19 kepada masyarakatnya dan cara pencegahannya.

Gubernur mengakui, pemerintah daerah khususnya Pemprov Sulbar memiliki sejumlah keterbatasan dalam penanganan COVID-19, yaitu logistik untuk pemeriksaan laboratorium, masih minimnya alat pelindung diri (APD), masker dan hand sanitizer, minimnya sumber daya manusia (SDM) terutama di bidang ahli paru, radiologi serta minimnya pengangkatan pegawai negeri sipil (PNS) di bidang kesehatan.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024