Makassar (ANTARA) - Startup logistik berbasis teknologi pertama asal Indonesia kini mulai merambah pasar di Indonesia Timur, setelah secara resmi diluncurkan di Makassar, 1 April 2020. Startup jasa logistik itu disebut Paxel.

Kehadiran Paxel di Kota Makassar sekaligus menandai ekspansi pertamanya di pulau Sulawesi yang sebelumnya telah melayani 700.000 pengguna yang tersebar di area Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya dan Bali.

COO Paxel, Zaldy Ilham Masita melalui keterangan resminya di Makassar, Rabu mengemukakan jangkauan diperluas hingga ke Makassar dilakukan untuk menjawab kebutuhan konsumen dan menjadi solusi atas permasalahan seputar pengiriman barang yang kerap terjadi.

"Paxel mampu menghadirkan layanan sameday delivery antar kota dan antar provinsi dengan ongkos kirim flat," katanya.

Teknologi Paxel memungkinkan tarif pengiriman dalam kota untuk paket dengan berat maksimal 5 kg dipatok flat senilai Rp 10.000.

Bukan itu saja, Paxel juga memberikan garansi uang kembali jika kurir terlambat saat melakukan pick-up barang dan asuransi jika terjadi kehilangan atau kerusakan paket hingga Rp 10 juta. Selain itu, konsumen juga bisa melacak perjalanan paket yang dikirim menggunakan Paxel secara real-time lewat aplikasi Paxel.

Zaldy mengemukakan bahwa Paxel mengubah cara kerja logistik di Indonesia dengan menerapkan sistem pengiriman estafet yang memanfaatkan big data, algoritma kecerdasan buatan (AI), dan loker pintar (smart locker) yang berfungsi sebagai pusat untuk menyortir barang berdasarkan kota tujuan.

Teknologi loker pintar itu, kata dia, sudah tersebar pada 90 titik dilengkapi dengan akses QR code bagi mitra kurir atau yang dikenal dengan sebutan "happines hero".

"Teknologi inilah yang bisa membuat ongkos kirim menjadi lebih efisien dibandingkan logistik konvensional," ujarnya.

Melalui peluncuran perdana di Kota Makassar, Paxel memberikan potongan harga pengiriman sebesar 50 persen dengan kode promo "MKS50" untuk pengiriman dalam Kota Makassar, Jabodetabek-Makassar dan sebaliknya.


Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024