Makassar (ANTARA) - Sejumlah kawasan perumahan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mulai membatasi akses masuk orang ke dalam lokasi perumahan dan hanya membuka satu pintu guna mencegah penularan COVID-19.

"Kami menerapkan pemeriksaan ketat, setiap orang yang masuk ke perumahan suhu tubuhnya harus dicek menggunakan alat pengukur suhu sesuai dengan protap," tegas Satpam Kompleks Permata Hijau Lestari (PHL) Ardi didampingi rekannya Amrin saat bertugas di pintu masuk perumahan setempat, Kamis.

Ia mengatakan sesuai dengan instruksi Ketua RW dan Lurah Kassi-Kassi, Kecamatan Rappocini, akses masuk hanya dibuka satu dan lainnya ditutup guna menghindari orang masuk yang bisa saja pembawa (carrier) virus corona di kompleks.

Langkah ini sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekitar serta bertujuan memutus mata rantai penyebaran virus tersebut agar tidak berjangkit lebih luas. Pembatasan akses itu sudah diberlakukan sejak tiga hari lalu.

"Semua penghuni, orang yang baru masuk begitupun ojek online kita periksa suhunya. Kalau ada melebihi di atas 37,5 derajat langsung dilaporkan. Kami dilengkapi kaus tangan karet dan masker agar tidak terjadi kontak langsung. Penjagaan 24 jam dan dibagi shif," ucap Amrin menambahkan.

Sementara di kompleks lainnya di Angin Mamiri, Citraland, dan perumahan lainnya Jalan Aroepala, terlihat satpam berjaga di depan pintu masuk sambil memegang alat pengukur suhu, sembari memeriksa suhu orang yang akan masuk ke perumahan tersebut.
  Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb (dua kiri) bersama jajaran TNI-Polri saat rapat Koordinasi di Posko Induk Gugus Tugas COVID-19, Balai Mutiara Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (2/4/2020) ANTARA/HO-Humas Pemkot Makassar.

Di tempat terpisah Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb saat rapat koordinasi di Posko Gugus Tugas COVID-19 Balai Mutiara Makassar menegaskan seluruh tim dalam gugus tugas harus bergerak cepat di tengah masyarakat menghadapi pandemi corona.

Selain itu, tim gugus tugas mesti berkoordinasi dengan Puskesmas di wilayah masing-masing, mengingat ada 15 kecamatan di Kota Makassar. Selanjutnya, segera melakukan screaning bagi warga yang dicurigai memiliki gejala COVID-19 dibantu camat, Polsek dan Koramil.

"Saat ini sejumlah kompleks perumahan mulai meningkatkan kedisiplinan untuk mengurangi mobilisasi orang masuk, ini patut diikuti semua perumahan di Makassar," katanya.

Selain itu, untuk akses ke perumahan dulunya memiliki dua atau tiga pintu sekarang diminta hanya satu pintu. Langkah ini dilakukan untuk pengetatan terhadap setiap orang yang mau masuk maupun keluar.

"Pengujian suhu bagi orang yang masuk harus dilakukan. Bila ada laporan segera lurah, camat, Polsek dan Koramil berkoordinasi lalu bergerak cepat untuk langkah antisipasinya," ujarnya kembali menegaskan.

Salah satu upaya Pemkot Makassar dalam pengendalian wabah ini, kata dia, adalah melaksanakan karantina parsial, sebagai langkah cepat melawan penyebaran virus corona yang semakin meluas.

"Upaya karantina parsial sedang dijalankan, pemerintah terus berupaya mencari cara terbaik agar seluruh warga bisa terselamatkan, dan paling penting tetap tinggal di rumah serta patuhi imbauan pemerintah," katanya menyarankan.
 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024