Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat melakukan pemeriksaan terhadap orang tua santri yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.

Kepala Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Majene Nur Ekawaty, Minggu, mengatakan empat kerabat dekat santri PDP yang sebelumnya dinyatakan positif COVID-19, telah menjalani rapid test dan hasilnya dinyatakan negatif.

"Kami telah melakukan rapid test terhadap orang tua, paman dan bibi santri yang sebelumnya dinyatakan positif COVID-19. Mereka memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien tersebut," kata Nur Ekawaty.

"Pemeriksaan dilaksanakan di kediaman mereka masing masing di Lingkungan Salabulo, Kelurahan Tande Timur, Kabupaten Majene, kemarin (Sabtu)," tambahnya.

Rapid test, kata Nur Ekawaty, merupakan metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan COVID-19.

"Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona. Dari hasil tersebut, diketahui seluruhnya menunjukkan hasil negatif," ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa keluarga santri PDP itu, masih akan melalui pemeriksaan kembali, untuk 10 hari ke depan. "Masih akan ada pemeriksaan untuk lebih memastikan hasilnya," kata Nur Ekawaty.

Selain kerabat dekat santri PDP COVID-19 tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Majene juga melakukan rapid test terhadap empat orang dalam pemantauan (ODP) yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Untuk hasil rapid test warga Majene yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, juga dinyatakan negatif. Sebelumnya mereka melakukan isolasi mandiri di rumah masing masing," tuturnya.

"Sama dengan keluarga santri PDP itu, untuk lebih memastikan kondisinya, setelah pengambilan sampel darah, sekitar 10 hari ke depan ODP yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri itu, juga akan dilakukan pemeriksaan kembali," terang Nur Ekawaty.

Sebelumnya, santri dari sebuah pesantren di Bogor, Jawa Barat dinyatakan positif COVID-19. Namun, setelah melalui tes swab kedua kalinya, hasilnya dinyatakan negatif.

Pihak RSUD Regional Sulbar akan kembali mengambil swab (sample darah) dari pasien tersebut. "Bila hasil ketiga tetap negatif, pasien akan di pulangkan dan dinyatakan sembuh serta bisa kembali berkumpul bersama keluarganya," tutur Direktur RSUD Regional Sulbar dr Indahwati.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024