Makassar (ANTARA) - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan, Muhammad Al Amin mendorong Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah mengambil alih dan memimpin Gugus Tugas Covid-19 di Sulawesi Selatan sesuai Surat Edaran Mendagri.

Hal itu dikemukakan Amin di Makasssr, Selasa, bahwa sejak awal dirinya berharap Gugus Tugas COVID-19 di Sulsel itu dipimpin langsung oleh Gubernur Sulsel.

Dia mengatakan hal itu mengingat gerakan pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19 harus dilakukan secara terencana, disiplin, tegas namun tidak represif, dan yang terakhir terintegrasi dengan penentu kebijakan dan anggaran.

"Saya mengibaratkan gerakan melawan COVID-19 ini adalah perang dan panglima perangnya adalah Gubernur kalau di level provinsi, sehingga yang lain bekerja mengikuti arahan dan skenario yang dibuat Gubernur," katanya.

Selain itu, Amin juga menilai bahwa pemerintah dalam hal ini Gubernur masih beranggapan mampu mengatasi persoalan penyebaran virus corona ini sendirian tanpa melihat bahwa ada banyak pihak yang sedang bekerja keras memerangi penyebaran COVID-19 di Sulawesi Selatan, hasilnya pihak-pihak tersebut bekerja sesuai agendanya masing-masing.

"Sebagai kepala daerah, Gubernur harusnya memetakan dan mengkonsolidasikan seluruh elemen, kekuatan dan sumber daya yang ada di Sulawesi Selatan tanpa terkecuali untuk bersama-sama memerangi penyebaran COVID-19, sehingga semua gerakan terkoordinasi satu sama lain. Semua bekerja sesuai target dan tujuan yang sama dengan strategi pemerintah," katanya.

Dengan demikian, mengingat semakin tingginya pasien positif di Sulawesi Selatan, terutama di Kota Makassar, maka Amin menyarankan kepada Gubernur mengambil langkah cepat dan efektif agar penularan pandemi COVID-19 tidak semakin meluas.

Melihat jumlah pasien positif di Sulsel telah menembus di atas 100 orang, slsehingga Gubernur dipandang perlu mengambil langkah cepat diantaranya mengajukan permohonan pemberlakuan PSBB ke Kementerian Kesehatan terutama untuk di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros dan Kabupaten Sidrap sebagai daerah paling tinggi penyebaran COVID-19 di Sulawesi Selatan.

Kemudian merapikan dan menguatkan Gugus Tugas COVID-19 Sulsel, termasuk membuat tim yang bertugas mengedukasi publik dan lain-lain. Lalu meminta kabupaten/kota menutup sementara waktu pusat-pusat perbelanjaan yang selama ini tempat tersebut terus mendatangkan banyak orang dan menimbulkan keramaian.

Dan yang paling penting adalah merealokasi anggaran yang besar untuk upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 di Sulsel, anggaran tersebut tentu diperuntukkan untuk pengadaan APD bagi tenaga medis, masker untuk masyarakat, tes cepat dan bantuan langsung bagi masyarakat rentan.

Sementara itu, berdasarkan data Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Sulael per 6 April 2020, pasien positif COVID-19 di Sulawesi Selatan telah mencapai 113 orang, sementara pasien dalam pemantauan sebanyak 296 orang dan orang dalam pemantauan sebanyak 2282 orang.
  Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan (kanan). ANTARA Foto/HO/Al Amin (dok)

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024