Chicago (ANTARA) - Emas berjangka rebound dari kerugian selama tiga hari berturut-turut pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena jatuhnya harga minyak mentah AS ke rekor terendah memukul aset-aset berisiko dan mendorong para investor beralih ke aset aman emas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik 12,4 dolar AS atau 0,73 persen, menjadi ditutup pada 1.711,2 dolar AS per ounce.

Emas berjangka jatuh 32,9 dolar AS atau 1,9 persen menjadi 1.698,8 dolar AS per ounce pada akhir perdagangan Jumat (17/4/2020), setelah selama dua hari sebelumnya merosot masing-masing 8,5 dolar AS atau 0,49 persen dan 28,7 dolar AS atau 1,62 persen.

"Emas naik karena taruhan bahwa (langkah-langkah) stimulus moneter global yang belum pernah terjadi sebelumnya akan naik dan setelah gejolak bersejarah dalam industri minyak mengingatkan semua orang bahwa kita jauh dari melihat kembalinya aktivitas ekonomi global yang normal," kata Edward Moya, seorang analis pasar senior di broker OANDA seperti dikutip oleh Reuters.

Pasar ekuitas global terpukul karena anjloknya harga minyak mentah AS, yang telah merosot lebih dari 100 persen menjadi negatif untuk pertama kalinya.

Minyak telah ditekan selama berminggu-minggu, karena wabah Virus Corona memukul permintaan. Meskipun Arab Saudi dan sekutunya sepakat, lebih dari seminggu yang lalu, untuk memotong pasokan sebesar 9,7 juta barel per hari, itu tidak akan dengan cepat mengurangi kelebihan pasokan global.

“Sulit membayangkan bahwa aset-aset berisiko akan terus bersinar minggu ini dan itu akan memberikan dukungan yang kuat untuk emas. ... Jika emas terus bertahan di level 1.700 dolar AS pada akhir perdagangan hari ini, tes akhirnya 1.800 dolar AS dapat terjadi minggu ini," kata Moya.

Laporan penghasilan dari banyak perusahaan besar AS akan dirilis minggu ini dan analis memperkirakan hasilnya tidak akan baik. Penguncian virus corona telah memperlambat banyak ekonomi dan banyak yang memperkirakan hasilnya akan menjadi yang terburuk sejak krisis keuangan global 2009.

Logam mulia diberi dukungan tambahan ketika Dow Jones Industrial Average jatuh 301,24 poin atau 1,24 persen, ke level 23.941,25 pada pukul 17.50 GMT.

Emas mendapat dukungan lebih lanjut karena laporan yang dirilis pada Senin (20/4/2020) oleh cabang Federal Reserve (Fed) Chicago yang menunjukkan indeks aktivitas nasionalnya di -4,19 pada Maret. Analis mencatat angka ini jauh lebih buruk daripada angka sebelumnya 0,06.

Namun, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya menguat 0,08 poin atau 0,08 persen ke level 99,86 pada pukul 17.50 GMT, menahan kenaikan emas lebih lanjut.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 31,9 sen atau 2,09 persen, menjadi ditutup pada 15,614 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli meningkat 10,7 dolar AS atau 1,36 persen, menjadi berakhir pada 796 dolar AS per ounce.

 


Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024