Banjarmasin (ANTARA) - Penanggung jawab Ijtima Ulama Gowa, Sulawesi Selatan H Abdul Rahman memastikan seluruh jamaah menjalani tes COVID-19 sehingga diharapkan tidak ada lagi persepsi yang keliru di tengah masyarakat.

"Selama ini banyak salah anggapan bahwa dikatakan jamaah tabligh tidak taat aturan pemerintah. Jadi kami luruskan, semua taat secara sukarela telah dites apakah terpapar virus corona atau tidak," terang Abdul Rahman di Banjarmasin, Minggu.

Diungkapkannya, jamaah dari Kalimantan Selatan yang ikut dalam rombongan ke Kabupaten Gowa sebanyak 1.200 orang. Namun begitu, hanya sebagian yang sempat menjajakkan kaki di Sulawesi Selatan. Sedangkan sisanya belum sampai berlabuh, sudah kembali ke Banjarmasin.

"Jadi seharusnya yang diperiksa 550 orang, namun alhamdulilah saking taatnya jamaah saya semua periksakan diri tanpa dipaksa," tuturnya.

Sebagai penanggung jawab, Abdul Rahman pun meminta masyarakat jangan lagi mengucilkan jamaah tabligh. Karena faktanya, ketika ada ketahuan dari Gowa, warga langsung memvonis terpapar corona.

"Padahal baru periksa, seketika itu keluar kabar bahwa positif, ini kita sayangkan. Ketika tahu jamaah tabligh, jualannya jadi tidak laku. Orang mau shalat jadi takut semua," bebernya.

Untuk itulah, dia meminta agar masyarakat jangan mengucilkan satu sama lain. Sebaliknya, semua bekerja sama menghadapi virus penyakit ini agar segera berlalu.

"Kalaupun ada yang positif, itu sudah ketetapan Allah SWT tidak bisa dihindari. Cuman kesalahan orang hari ini kalau di tempat itu ada wabah ya jangan ke sana. Kalau di sini ada wabah, jangan tinggalkan kampung itu. Hal ini sesuai anjuran Rasulallah SAW," katanya.   

Pewarta : Firman
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024