Makassar (ANTARA) - Peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day di Sulawesi Selatan diwarnai dengan pemberian bantuan kebutuhan pokok bagi para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak merebaknya COVID-19.

Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Sulsel Basri Abbas di Makassar Jumat mengatakan organisasi buruh bersama mitra seperti PT Pelindo, BPJS Ketenagakerjaan, Indofood hingga Disnakertrans telah bersatu untuk membantu para korban PHK.

"Untuk hari ini ada paket sembako bagi pekerja yang kena dampak PHK, 100 paket disebarkan. Selanjutnya ada lagi bantuan dari Disnakertrans, BPJS Ketenagakerjaan, Pelindo dan sudah kita distribusikan mulai hari ini," ujarnya.

Ia menjelaskan para penerima kebutuhan pokok itu berasal dari berbagai perusahaan seperti dari perhotelan dan sebagainya.

"Untuk acara seremonial sudah selesai dilakukan pagi tadi. Yang terbanyak itu teman-teman yang sebelumnya kerja di sektor perhotelan yang jumlahnya sekitar 30 persen," katanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel Andi Darmawan Bintang menyebutkan sampai 20 April 2020 sudah sebanyak 12.196 tenaga kerja dirumahkan akibat merebaknya COVID-19.

Andi Darmawan Bintang mengatakan para pekerja yang dirumahkan untuk sementara waktu ataupun terkena PHK berasal dari 970 perusahaan.

Berdasarkan daerah tertinggi yang mengalami dampak COVID-19, kata dia, urutan pertama ditempati Makassar sebanyak 7.893 orang, disusul kemudian TanaToraja (1.616 orang) serta Sinjai sebanyak 839 orang tenaga kerja.

Sementara berdasarkan daerah dengan jumlah PHK terbanyak juga ditempati Makassar (224), Kabupaten Gowa (65) dan Palopo diurutan sebanyak 64 tenaga kerja serta sisanya terbagi di beberapa daerah lain.
 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024