Makassar (ANTARA) - Muatan armada pelayaran yang melayani Kawasan Timur Indonesia (KTI) salah satu diantaranya PT Dharma Lautan Utama (DLU) mengalami penurunan sekitar 50 persen sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai COVID-19 di Kota Makassar.

"Dua pekan ini kami hanya angkut kargo dan kendaraan saja, sedang penumpang sudah tidak ada, karena larangan mengangkut penumpang selama PSBB," kata Manager PT DLU Cabang Makassar, Budiono di Makassar, Selasa.

Menurut dia, dalam dua pekan terakhir sejak PSBB diberlakukan di Makassar, barang yang disuplai dari Surabaya ke Makassar itu berkurang sekitar 50 persen dari kondisi normal rata-rata 40 unit truk per sekali berlayar.

Penurunan pengangkutan dan kendaraan itu, karena mal-mal ditutup sehingga suplai barang tersendat dari Surabaya dan Jakarta yang juga menerapkan PSBB lebih awal dibandingkan Kota Makassar.

Kondisi tersebut, lanjut dia, praktis membuat aktivitas pelayaran dari tiga armada yang selama ini melayani empat rute yakni Makassar - Surabaya, Makassar - Bau-bau, Makassar - Batu Licin dan Parepare - Balikpapan pulang pergi menjadi sepi.

"Kami hanya mengangkut bahan pokok dan hasil bumi, misalnya pisang dan bawang merah dari Kabupaten Enrekang, Sulsel yang saat ini masa panen," katanya.

Komoditi bawang merah tersebut, dikirim ke sejumlah daerah tujuan khususnya ke Surabaya dan Kalimantan Selatan melalui Pelabuhan Batu Licin dan Balikpapan lewat jalur Pelabuhan Parepare.

Selain muatan kargo yang berkurang, Budiono mengatakan, untuk angkutan penumpang sama sekali sudah tidak ada pada masa PSBB yang juga diikuti dengan angkutan kendaraan yang sudah ada tidak lagi ada pengiriman.

Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya berharap agar pemerintah dapat menelaah kembali dan menurunkan  harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi maupun nonsubsidi   seiring dengan anjloknya   harga minyak dunia.

Hal itu dinilai penting untuk membantu masyarakat dan penggerak jasa angkutan di tengah masa pandemi.  COVID-19. Sekaligus membantu menggerakkan stimulus perekonomian yang belakangan ini melemah sebagai   dampak dari  COVID-19. 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024