Makassar (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat adanya 1.941 UMKM yang telah terdampak wabah COVID-19 hingga 5 Mei 2020.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Abdul Malik Faisal di Makassar, Rabu menyampaikan pihaknya tidak tinggal diam dengan kondisi ini dan melakukan berbagai upaya yang merujuk kepada protokol kesehatan.

Salah satu upaya itu adalah mendukung kegiatan UMKM khususnya pada bidang kuliner dengan memfasilitasi model penjualan melalui daring atau grup media sosial seperti WhatsApp.

"Alhamdulillah saat bulan puasa ini sudah berjalan dengan baik dan sudah terjadi interaksi antara penjual dan pembeli lewat medsos yang kami buat," katanya.

Saat ini, UMKM terdampak COVID-19 paling banyak terdapat di Kabupaten Palopo yakni 893 usaha, disusul Kabupaten Luwu Utara 518 usaha dan Kabupaten Bulukumba sebanyak 119 usaha.

Malik memastikan UMKM tersebut mendapatkan bimbingan dan pendampingan oleh tim Diskop dan UMKM agar produk yang dihasilkan lebih berkualitas dan pelayanan juga memuaskan.

"Semua produk akan dilakukan kurasi oleh Tim Kurasi sebelum diposting ke media sosial," ujarnya.

Malik menambahkan program ini akan berjalan selama Ramadhan, dengan transaksi sementara tercatat sebanyak 220 hingga 275 pesanan setiap hari dengan omzet rata-rata berkisar Rp15-20 juta.

Ia mengakui wabah COVID-19 ini sangat berimbas kepada para pelaku UMKM apalagi terdapat upaya untuk menjaga jarak dan membatasi pergerakan sosial guna memutus mata rantai virus corona ini.

Kondisi ini juga mengakibatkan kegiatan perekonomian semakin lesu karena aktivitas masyarakat semakin menurun, termasuk pada Ramadhan.

Malik mengemukakan upaya lain yang dilakukan agar UMKM tetap hidup yaitu dengan melakukan pelatihan daring secara berkelanjutan agar mereka bisa terus melakukan usaha saat pandemi ini.

"Kita juga melakukan pelatihan dengan mempersiapkan UMKM yang bisa berlari saat setelah pandemi ini berakhir, hal tersebut difasilitasi oleh pendamping KUMKM Provinsi Sulsel," katanya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024