Makassar (ANTARA News) - Grup musik Islami yang personilnya dominan berasal dari Amerika Serikat, Debu, turut meriahkan malam resepsi peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang diselenggarakan di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, mengatakan, kehadiran grup musik bernuansa Islami adalah bagian dari upaya menyatukan acara resepsi kenegaraan dalam nuansa Islami di bulan Ramadhan.
"Menggabungkan acara resepsi kenegaraan dengan ibadah di bulan Ramadhan melalui pendekatan sakral dengan musik yang membawa nuansa agama di dalamnya," ujarnya.
Ia berharap, melalui kedua pendekatan sakral ini akan menghadirkan pembangunan karakter nasional yang lebih kuat.
"Saya yakin pendekatan agama akan membuat bangsa lebih menyatu dan harmonis," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak semua pihak untuk merapatkan barisan saling mengisi dan saling mengingatkan.
"Mengkritisi yang salah bukan memaki yang salah, kritis dengan memberi solusi," ujarnya.
Tidak hanya kurangnya saja yang ditonjolkan tapi diseimbangkan kelebihan yang telah dicapai. "Lebihnya kan juga sudah ada, kita tidak mau lihat ada yang salah di Sulsel," katanya.
Meski jadwal manggungnya selama Ramadhan sangat padat, namun Debu menyempatkan diri untuk tampil sekitar satu jam di rumah jabatan.
Mereka yang telah menetap di Indonesia selama sebelas tahun ini berencana melakukan tur ke luar negeri Turki dan Lebanon tahun ini.
Grup musik ini memulai kiprahnya di Indonesia dari Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulsel, sebelum akhirnya menjadi ternama melalui musik sebagai sarana untuk menyiarkan ajaran Islam. (T.KR-RY/F003)
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, mengatakan, kehadiran grup musik bernuansa Islami adalah bagian dari upaya menyatukan acara resepsi kenegaraan dalam nuansa Islami di bulan Ramadhan.
"Menggabungkan acara resepsi kenegaraan dengan ibadah di bulan Ramadhan melalui pendekatan sakral dengan musik yang membawa nuansa agama di dalamnya," ujarnya.
Ia berharap, melalui kedua pendekatan sakral ini akan menghadirkan pembangunan karakter nasional yang lebih kuat.
"Saya yakin pendekatan agama akan membuat bangsa lebih menyatu dan harmonis," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak semua pihak untuk merapatkan barisan saling mengisi dan saling mengingatkan.
"Mengkritisi yang salah bukan memaki yang salah, kritis dengan memberi solusi," ujarnya.
Tidak hanya kurangnya saja yang ditonjolkan tapi diseimbangkan kelebihan yang telah dicapai. "Lebihnya kan juga sudah ada, kita tidak mau lihat ada yang salah di Sulsel," katanya.
Meski jadwal manggungnya selama Ramadhan sangat padat, namun Debu menyempatkan diri untuk tampil sekitar satu jam di rumah jabatan.
Mereka yang telah menetap di Indonesia selama sebelas tahun ini berencana melakukan tur ke luar negeri Turki dan Lebanon tahun ini.
Grup musik ini memulai kiprahnya di Indonesia dari Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulsel, sebelum akhirnya menjadi ternama melalui musik sebagai sarana untuk menyiarkan ajaran Islam. (T.KR-RY/F003)