Makassar (ANTARA News) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Sulawesi Selatan berjanji akan segera menyelidiki peredaran beras miskin berulat yang terjadi di Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tanatoraja, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kepala Seksi Humas Bulog Divisi Regional Sulawesi Selatan, Muhammad Taufik, di Makassar, Sabtu, mengatakan, kasus tersebut sudah perbincangan serius dan direkomendasikan agar penyelidikan akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

"Kami memang baru mengetahui terjadinya peredaran raskin berulat di Kabupaten Tanatoraja melalui pemberitaan di media massa beberapa waktu yang lalu," ungkapnya.

Menurutnya, penyelidikan kasus ini akan dilakukan bersama dengan Kantor Bulog Sub Divisi Regional Palopo sebagai pihak yang menyalurkan raskin.

Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Kantor Kelurahan setempat untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Sampai saat ini kami belum bisa mengambil kesimpulan mengenai kasus tersebut, apakah karena beras yang terlalu lama disimpan ataukah ada penyebab lain," ungkapnya.

Jika hasil penyelidikan menunjukkan terjadinya pelanggaran, seperti penyaluran persediaan beras yang lama, maka akan diproses lebih lanjut, karena sudah merugikan masyarakat.

Selain menyelidiki peredaran raskin berulat, Bulog Divisi Regional Sulsel juga akan menyelidiki keterlambatan penyaluran raskin kepada masyarakat di wilayah tersebut.

"Keterlambatan penyaluran raskin kepada masyarakat seharusnya tidak terjadi, karena kami memiliki gudang penyimpanan beras Tondolangi di Toraja," imbuhnya.

Karena itulah, kata dia, penyelidikan juga akan dilakukan untuk mengetahui penyebab keterlambatan penyaluran raskin ini.

"Kami berharap agar kasus peredaran raskin berulat dan keterlambatan penyaluran raskin ini merupakan yang terakhir dan ke depannya tidak terjadi lagi," ucapnya. (T.pso-103/B012) 


Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024