Luwu Utara, Sulsel  (ANTARA News) - Lahan jagung di Provinsi Sulawesi Selatan yang masih potensial untuk berproduksi mencapai 300.000 hektare.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di Luwu Utara (Lutra), Sabtu, mengatakan, dengan lahan produksi seluas itu, Provinsi Sulsel sudah menghasilkan pendapatan sebesar Rp4,7 triliun.

Menurutnya, pada tahun yang akan datang, Pemprov Sulsel menargetkan pendapatan dari produksi jagung sebesar Rp10 triliun.

Target ini, kata Gubernur, akan disertai dengan upaya pembukaan lahan jagung di beberapa daerah.
"Ini masih sebatas target yang akan dicapai, sehingga harus ada upaya maksimal untuk bisa merealisasikannya," ucapnya.

Ia menambahkan, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian bantuan pupuk dan benih jagung unggul kepada petani.

Berkaitan dengan benih unggul tersebut, lanjutnya, Pemprov Sulsel akan langsung berkoordinasi dengan Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) yang telah berhasil menciptakan benih berkualitas.

"Pada tahun ini, Balitsereal telah menciptakan benih jagung unggul bernama Bima 7 dan Bima 8 yang akan disalurkan kepada petani," ucap Gubernur.

Dengan benih unggulan ini, maka produktivitas jagung di Sulsel akan semakin meningkat, karena petani dapat memanen dalam waktu cepat.

Menurutnya, pengembangan pertanian jagung di Sulsel sebagai bentuk realisasi program diversifikasi pangan dari pemerintah pusat.

"Tahun 2014, pemerintah sudah menargetkan bahwa Indonesia harus mencapai swasembada jagung, sehingga Sulsel harus mengambil peran besar di dalamnya," katanya. (T.pso-103/F003) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024