Makassar (ANTARA) - RS Ibnu Sina Yayasan Wakaf UMI Makassar terus berupaya berbenah memperbaiki pelayanan khususnya di tengah pandemi COVID-19.

Direktur RS Ibnu Sina YW UMI Dr dr Sultan Buraena di Makassar, Minggu (31/5), mengatakan selama pandemi COVID-19, ada beberapa program yang tidak berjalan dan hal itu tidak hanya dialami oleh RS Ibnu Sina, tetapi semua rumah sakit.

"COVID-19 telah mengubah tatanan kehidupan, termasuk pola kesehatan," kata Sultan Buraena pada halalbihalal yang dirangkaikan dengan peringatan HUT Ke-16 RS Ibnu Sina UMI.

Ia memaparkan terkait dengan peningkatan yang dialami oleh Rumah Sakit Ibnu Sina YW UMI dalam beberapa waktu terakhir, mulai dari pelayanan kesehatan dan penunjang kesehatan.

"Ada beberapa program yang belum dilaksanakan karena situasi saat ini dengan pandemi corona. Di samping tantangan ini kami juga memiliki program yang dicapai juga, di antaranya dicanangkan swab PCR dengan hasil yang lebih cepat hanya satu sampai tiga jam," katanya.

Jika tidak sempat ke rumah sakit, katanya, akan ada petugas yang datang ke rumah untuk memberikan pelayanan.

"Kita juga telah membuat e-jurnal RS Ibnu Sina yang selalu 'update' informasi kesehatan berbasis riset," sambung Sultan Buraena.

Rektor UMI Prof Dr H Basri Modding meminta semua yang dicanangkan RS Ibnu Sina harus terkoordinasi dengan fakultas terkait di UMI, bahkan seluruh lembaga di UMI.

"Ke depan kita tidak bisa jalan sendiri, karena ke depan kita bisa maju dengan kekuatan jamaah, bersinergi, nah ini yang kita kembangkan agar Ibnu Sina makin lebih maju. Karena memang harus kita koordinasikan dengan fakultas yang sinkron," ujarnya.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI itu menambahkan UMI mengusung tiga semangat utama, yaitu pendidikan dan dakwah, kesehatan dan dakwah, serta usaha dan dakwah.

Acara yang digelar secara virtual itu dihadiri pula Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI Prof Dr H Mansyur Ramli dan Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Mokhtar Noerjaya, SE. MSi, serta sejumlah pejabat direktur rumah sakit di Kota Makassar dan pejabat fakultas kedokteran di beberapa perguruan tinggi.
 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024