Pontianak (ANTARA) - Tim pemakaman jenazah COVID-19 dari Kompi Kavaleri 12/Macan Dahan Cakti dengan menggunakan alat pelindung diri (APD), membantu pemakaman pasien riwayat jantung, yang hasil rapid test reaktif di pemakaman umum Kelurahan Banjar Serasan, Pontianak Timur, Kalbar.

"Pasien laki-laki umur 55 tahun warga Pontianak Timur, sebelum meninggal sempat mendapatkan perawatan oleh tim medis di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada (RSKH)," kata Kapendam XII/Tanjungpura, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Kamis malam.

Ia menjelaskan, berdasarkan laporan, pasien masuk di UGD RSKH sekitar pukul 11.30 WIB siang tadi dengan keluhan jantung, sesak nafas disertai pneumonia, setelah dilakukan rapid test dan hasilnya ternyata pasien bersangkutan reaktif COVID-19.

Kemudian, setelah mendapatkan penanganan medis di UGD RSKH pada pukul 12.50 WIB pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis UGD RSKH.

"Karena hasil rapid test reaktif, maka kami melakukan koordinasi dan sosialisasi terhadap keluarga jenazah untuk dilakukan pemakaman dengan mempedomani protokol kesehatan," katanya.

Menurutnya, dari hasil koordinasi dan sosialisasi yang dilakukan keluarga menyetujui untuk dilakukan pemakaman sesuai dengan prosedur penanganan jenazah COVID-19.

"Selain turut berduka cita, kami dari Kodam XII/Tpr juga mengapresiasi pihak keluarga yang menyetujui pemakaman dilakukan sesuai SOP pasien COVID-19, meskipun belum dinyatakan positif, ini tentunya antisipasi kita untuk bersama-sama mencegah penyebaran COVID-19," katanya.

Ia juga mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh personel Kikav 12/MDC, pasalnya, keberanian dan kegigihan prajuritnya itu, layak mendapat respons positif.

"Tugas ini adalah tugas mulia, kami sebagai prajurit harus memberikan yang terbaik untuk masyarakat," katanya.

Sebagai upaya antisipasi, sebelum dan usai melaksanakan pemakaman seluruh personel tim yang melaksanakan pemakaman dilakukan dekontaminasi dengan menyemprotkan disinfektan.

"Hal itu dimaksudkan agar terhindar dari kemungkinan terinfeksi oleh COVID-19," katanya.
 

Pewarta : Andilala dan Slamet Ardiansyah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024