Mamuju (ANTARA) - Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat berupaya mencetak para pelaku dakwah di Sulbar guna menumbuhkan literasi agama.

"Pelaku dakwah di Sulbar juga diminta untuk lebih aktif memanfaatkan kegiatan dakwah guna menumbuhkan literasi beragama, salah satunya dengan lebih memopulerkan pesan yang bemuatan lokal," kata Sekertaris Jurusan Usluhuddin, Adab, dan Dakwah (UAD) STAIN Majene, Doktor Ilham Usman SFil.I di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan para alumni STAIN Majene juga nantinya akan mampu mengambil peran dalam kegiatan dakwah serta mampu memberi manfaat bagi ummat bukan hanya bagi masyarakat Sulawesi Barat tetapi juga bagi bangsa dan negara serta bagi agama.

"Tiga jurusan masing masing jurusan di STAIN Majene telah sukses menggelar Webinar nasional dan ini sangat membanggakan," kata Ilham.

Ia mengatakan para pelaku dakwah harusnya mampu lebih kreatif dan inovatif dalam menyiarkan pesan kepada masyarakat

"Kegiatan dakwah harus mengandung konten edukatif dan berdampak positif bagi masyarakat dalam segala sektor," katanya.

Menurut Ilham, penggunaan new media telah membawa pengaruh yang luar biasa terhadap perilaku masyarakat. sudah seharusnya kehadiran media virtual dimanfaatkan untuk merangsang dan menumbuhkan kesadaran individu untuk melakukan perubahan.

Olehnya itu pelaku dakwah harus mengambil peran dalam munculnya beragam platform media apalagi menjadi penting ditengah pendemi Corona COVID-19 dan new normal ini.

"Pelaku dakwah baik dakwah konvensional maupun dakwah virtual keduanya harus mampu meningkatkan kualitas diri, memiliki integritas moral, dan mengedapankan nilai-nilai kemanusiaan sehingga mampu menjadi tuntunan bagi ummat dan bukan sekedar menjadi tontonan," katanya.

Ia mengatakan, gencarnya kegiatan dakwah virtual sebagai konsekuensi berkembangnya new media juga menciptakan persoalan baru, seperti munculnya pelaku-pelaku dakwah yang lebih mementingkan nilai komersial, hilangnya otoritas beragama hingga penodaan agama.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024