Makassar (ANTARA) - Harga sembilan bahan pokok  di sejumlah pasar tradisional di Makassar masih berfluktuasi sebagai dampak pandemi COVID-19.

"Harga gula pasir masih tinggi berkisar Rp14.000 hingga Rp16.000  per kilogram, bawang merah rata-rata dijual Rp40.000 per kg dan minyak goreng curah Rp12.000 hingga Rp14.000 per kg," kata salah seorang pedagang H Abdullah di Pasar Terong, Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, harga itu belum bergerak stabil sejak pandemi COVID-19 masuk di Sulsel dan melanda Kota Makassar sebagai episentrum pandemi COVID-19.

Hal serupa dikemukakan Pedagang di Pasar Pannampu, Makassar H Basirah. Menurut dia, harga gula pasir pernah mencapai puncaknya Rp20 ribu pada Mei - Juni 2020.

"Harga yang cukup stabil adalah tepung terigu yang tetap dijual Rp9 ribu hingga Rp12 ribu tergantung kemasan dan merknya," katanya.

Sementara itu, penjual daging sapi di Pasar Pa'baeng-Baeng H Usman mengaku, harganya cenderung naik dari harga normal Rp100.000 per kg menjadi Rp110.000 hingga Rp120.000 per kg.

Hal itu menurutnya karena pasokan cenderung mengalami penurunan, karena sebagian peternak menahan sapinya untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah atau lebih lazim dikenal Hari Raya Qurban.

"Biasanya saat musim qurban barulah harga daging sapi kembali normal," katanya.

Menanggapi fluktuasi harga sembako pada masa pandemi Kepala PD Pasar Makassar Basdir mengatakan, harga sembako itu terus terpantau dan sudah masuk dalam sistem informasi terpadu harga pasar. Selain itu, juga sudah ada aplikasi yang membantu masyarakat tidak perlu datang ke pasar, namun cukup memesan secara daring.

Aplikasi itu dilucurkan dua bulan lalu untuk membantu masyarakat menjaga jarak dan melakukan social distanting.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024