Makassar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat mengirimkan satu unit kendaraan mobil hagglund untuk digunakan sebagai kendaraan taktis dalam membantu penanganan bencana usai banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Pengiriman mobil hagglund ini atas instruksi Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla untuk membantu operasi evakuasi korban dan operasi lainnya," ujar Ketua Komite Operasi PMI Pusat, Husain Abdulllah melalui siaran persnya diterima, Jumat.
Kendaraan hagglund ini dapat beroperasi di medan yang berlumpur yang tidak mudah dilalui kendaraan lain. Rencananya mobil segala medan ini diberangkatkan hari ini, Jumat, dari Jakarta menggunakan kapal laut dan diperkirakan akan tiba di Makassar, pada Senin (20/7), selanjutnya langsung dibawa ke lokasi bencana.
Kendaraan ini, kata Husain, telah digunakan PMI pada daerah bencana alam yang sulit dijangkau oleh kendaraan lainnya, seperti tsunami Aceh, letusan gunung merapi, gempa dan tsunami Palu, tanah longsor di Jawa Barat dan beberapa kota lainnya yang pernah mengalami bencana.
Sebelumnya, bencana banjir bandang air disertai lumpur dan pasir terjadi pada Senin, 13 Juli 2020, sekitar pukul 21.00 WITA. Dampak bencana teridentifikasi di lima kecamatan, yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Malangke dan Malangke Barat.
Laporan data sementara BPBD Luwu Utara yang diterima, jumlah korban jiwa sebanyak 32 orang, luka-luka 51 orang dan hilang 67 orang.
Data sementara BPBD setempat mencatat sebanyak 14.438 jiwa dari total 3.627 Kepala Keluarga (KK) mengungsi. Sebanyak 4.202 unit Rumah warga ikut terdampak, sembilan unit sekolah, 13 unit rumah ibadah, rincian 12 masjid dan satu gereja.
Fasilitas kesehatan masing-masing satu Puskesmas, satu Laboratorium Kesda dan satu unit PSC serta delapan kantor pemerintahan. Akses jalan yang terdampak, total sepanjang 12,8 kilometer, dan sembilan jembatan mengalami kerusakan.*
"Pengiriman mobil hagglund ini atas instruksi Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla untuk membantu operasi evakuasi korban dan operasi lainnya," ujar Ketua Komite Operasi PMI Pusat, Husain Abdulllah melalui siaran persnya diterima, Jumat.
Kendaraan hagglund ini dapat beroperasi di medan yang berlumpur yang tidak mudah dilalui kendaraan lain. Rencananya mobil segala medan ini diberangkatkan hari ini, Jumat, dari Jakarta menggunakan kapal laut dan diperkirakan akan tiba di Makassar, pada Senin (20/7), selanjutnya langsung dibawa ke lokasi bencana.
Kendaraan ini, kata Husain, telah digunakan PMI pada daerah bencana alam yang sulit dijangkau oleh kendaraan lainnya, seperti tsunami Aceh, letusan gunung merapi, gempa dan tsunami Palu, tanah longsor di Jawa Barat dan beberapa kota lainnya yang pernah mengalami bencana.
Sebelumnya, bencana banjir bandang air disertai lumpur dan pasir terjadi pada Senin, 13 Juli 2020, sekitar pukul 21.00 WITA. Dampak bencana teridentifikasi di lima kecamatan, yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Malangke dan Malangke Barat.
Laporan data sementara BPBD Luwu Utara yang diterima, jumlah korban jiwa sebanyak 32 orang, luka-luka 51 orang dan hilang 67 orang.
Data sementara BPBD setempat mencatat sebanyak 14.438 jiwa dari total 3.627 Kepala Keluarga (KK) mengungsi. Sebanyak 4.202 unit Rumah warga ikut terdampak, sembilan unit sekolah, 13 unit rumah ibadah, rincian 12 masjid dan satu gereja.
Fasilitas kesehatan masing-masing satu Puskesmas, satu Laboratorium Kesda dan satu unit PSC serta delapan kantor pemerintahan. Akses jalan yang terdampak, total sepanjang 12,8 kilometer, dan sembilan jembatan mengalami kerusakan.*