Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulawesi Selatan H Abd Malik Faisal mengimbau pelaku UMKM dan koperasi agar bersinergi dalam modernisasi koperasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Koperasi itu milik anggota, bukan pengurus, karena koperasi dibangun atas kepentingan bersama. Apabila dapat bersinergi dengan UMKM dan berkolaborasi memajukan koperasi, tentu bisa memenuhi permintaan usaha-usaha besar,” kata Malik di Makassar, Jumat (17/7).

Dia mengatakan, dengan sinergitas itu maka dengan sendirinya UMKM dapat naik kelas dan koperasi dapat digiring melakukan modernisasi mengikuti perkembangan zaman.

Apalagi, lanjut dia, menghadapi kompetisi pasar bebas di era global pelaku UMKM harus menyatu-padukan kekuatan sektor UMKM dan potensi perkoperasian.

“Pelaku UMKM yang sebagian besar berbentuk usaha personal, baik yang berbadan usaha maupun informal, sangat cocok dengan koperasi yang merupakan bentuk kekuatan ekonomi yang berlandaskan kerja sama dari orang-orang yang bergabung di dalamnya untuk mencapai tujuan ekonomi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Satgasda Lembaga Pengelola Dana Berguliar (LPDB) Sulsel Sutan mengatakan LPDB Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada 2020 akan menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1,85 triliun.

Dana tersebut akan diberikan 70 persen untuk koperasi sektor rill dan 30 persen untuk koperasi simpan pinjam sebagai upaya untuk mendukung program Kementerian Koperasi, yaitu modernisasi koperasi.

Dengan demikian, kata Malik, peranan koperasi ke depan akan sejajar dengan lembaga lainnya dalam menghadapi pasar bebas dan kompetisi perdagangan global.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024