Mamuju (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sulbar Safaruddin Sanusi.mengatakan, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi salah satu penyebab terus bertambahnya kasus positif COVID-19 di Provinsi Sulawesi Barat.

"Kurangnya kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus positif COVID-19 di Sulbar," kata Safaruddin, dihubungi di Mamuju, Selasa.

Ia menyampaikan bahwa hingga hari ini kasus positif COVID-19 sudah mencapai 167 kasus, sebanyak 113 diantaranya sudah dinyatakan sembuh, 46 orang masih dirawat di rumah sakit, lima orang menjalani isolasi mandiri dan tiga orang meninggal.

"Pada hari ini saja, kembali terjadi penambahan satu kasus positif COVID-19 dari Kabupaten Mamuju, yakni seorang perempuan berinisial SR (46). Saat ini, pasien kasus nomor 167 itu dirawat di ruang karantina Rumah Sakit Regional Mamuju," terang Safaruddin.

Dengan terus bertambahnya kasus positif COVID-19 tersebut, daya tampung Rumah Sakit Regional Mamuju sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Sulbar sudah hampir penuh.

"Di Sulbar ada dua rumah sakit rujukan COVID-19, yakni Rumah Sakit Regional Mamuju yang melayani pasien dari Kabupaten Pasangkayu dan Mamuju Tengah dan RSUD Polewali Mandar yang melayani pasien dari Mamasa dan Kabupaten Majene," ujarnya.

"Dua rumah sakit rujukan COVID-19 tersebut kondisinya sudah hampir penuh sehingga perlu adanya langkah-langkah strategis," kata Safaruddin.

Pihak Rumah Sakit Regional Mamuju sendiri lanjut Safaruddin, telah melakukan pembenahan ruang isolasi dan karantina untuk bisa menampung pasien COVID-19 jika terjadi penambahan kasus secara signifikan.

Saat ini tambahnya, ruang isolasi hanya tersedia enam kamar dan pihak Rumah Sakit Regional Mamuju akan menambah lima kamar untuk ruang isolasi sehingga total kamar ruang isolasi nantinya sebanyak 11 kamar.

"Kemudian, ruang karantina yang saat ini hanya delapan kamar, akan ditambah tujuh kamar lagi sehingga nantinya menjadi 15 kamar. Satu kamar bisa menampung dua sampai tiga pasien," kata Safaruddin.

Namun, langkah Pemerintah Provinsi Sulbar dan pihak Rumah Sakit Regional Mamuju itu tidak akan efektif jika kesadaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan masih rendah.

"Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sulbar bersama unsur forkopimda dan pemerintah kabupaten akan melakukan sosialiasi secara masif di sejumlah tempat keramaian untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Safaruddin.

Pewarta : Amirullah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024