Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melalui Dinas Perikanan dan Kelautan menunjuk Kabupaten Pangkep dan Kepulauan Selayar sebagai pusat pembibitan ikan tuna terkait kerjasama dengan Pemerintah Prefektur Ehime Jepang.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel Sulkaf S Latief di Makassar, Rabu, mengatakan kedua daerah itu ditunjuk sebagai lokasi pembibitan karena memiliki potensi ikan tuna yang cukup besar.

"DPRD telah menyetujui kerja sama antara Sulsel dan Ehime. Kami juga sudah menunjuk dua daerah itu yang untuk menyediakan tuna untuk diekspor ke Ehime Jepang," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya sebagai fasilitator bagi para pengusaha di Sulsel.

Pemprov juga sudah melakukan survei bersama investor dan tim dari pusat riset kelautan Jakarta di Pangkep dan Selayar. Hasil survei atau datanya sudah dikirimkan ke Pemerintah Prefektur Ehime untuk ditindaklanjuti.

"Sudah kita kirim datanya ke pemerintah Provinsi Ehime, namun karena merebaknya pandemi COVID-19 ini, maka mereka tidak jadi datang, harusnya sudah tiba untuk melihat langsung kondisi yang kita rekomendasi. Jadi kita tunggu kedatangan untuk tinjau lapangan," ujarnya.

Kepala Dinas Perikanan Pangkep Farida mengakui investor Jepang melirik potensi ikan tuna dari perairan kepulauan Pangkep yang tersebar di sejumlah wilayah diantaranya desa Mattiro Matae, Mattiro Ujung dan Desa Mattiro Walie.

Pihaknya bersama investor juga sudah melakukan survei di pulau Samatellu, Desa Mattiro Walie terkait investasi budidaya ikan tuna di daerah tersebut.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024