Makassar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso mengharapkan Generasi Baru Indonesia (GenBI) selaku penerima beasiswa Bank Indonesia dapat membantu mensosialisasikan kebijakan pemerintah, termasuk pemulihan ekonomi di segala sektor.
"GenBI diharapkan dapat menjadi 'front liner' atau garis depan dalam mensosialisasikan kebijakan BI dan kebijakan pemerintah kepada komunitas mahasiswa dan masyarakat," kata Bambang pada Gathering GenBI yang dilakukan secara virtual di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, tiga harapan besar yang diamanahkan pada 30 orang mahasiswa penerima beasiswa unggulan dan 255 mahasiswa penerima beasiswa reguler dari tiga universitas di Makassar yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Makassar.
Ketiga hal itu adalah, GenBI penerima mahasiswa BI ini pertama diharapkan dapat menjadi 'front liner' atau garis depan dalam membantu mensosialisasikan kebijakan BI dan pemerintah pada umumnya. Kedua, dapat menjadi agen perubahan (agent of change) di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat.
"Dan harapan ketiga adalah mereka dapat menjadi 'future leader' atau pemimpin masa depan," kata Bambang.
Menurut dia, beasiswa untuk GenBI ini sudah diberikan pada mahasiswa yang memenuhi persyaratan dan kriteria sejak 2004 dan hingga kini terus belanjut. Khusus pada 2020, penerima beasiswa akan dibekali pengetahuan kebanksentralan dan soft skill dari pihak BI.
Yang jelas, lanjut dia, dari tahun ke tahun baik jumlah, kualitas dan nominal beasiswa yang disalurkan terus meningkat. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dunia pendidikan selalu melihat kebutuhan beasiswa di sini akan disesuaikan dari keriteria maupun nominal memenuhi kebutuhan dunia pendidikan maupun faktor lainnya di lapangan.
Selain pemberian beasiswa, Bambang mengatakan, pihak BI juga sudah berkerjasama dengan ketiga perguruan tinggi ini dalam hal riset atau penelitian terkait potensi sumber daya alam di daerah ini.
Hal itu dinilai penting, karena melalui riset perguruan tinggi dapat dikolaborasikan untuk meneelah perkembangan ekonomi atau potensi ekonomi yang dapat dikembangkan untuk membantu pemulihan ekonomi di segala sektor, termasuk sektor pariwisata, pertanian dan kemaritiman.
"GenBI diharapkan dapat menjadi 'front liner' atau garis depan dalam mensosialisasikan kebijakan BI dan kebijakan pemerintah kepada komunitas mahasiswa dan masyarakat," kata Bambang pada Gathering GenBI yang dilakukan secara virtual di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, tiga harapan besar yang diamanahkan pada 30 orang mahasiswa penerima beasiswa unggulan dan 255 mahasiswa penerima beasiswa reguler dari tiga universitas di Makassar yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Makassar.
Ketiga hal itu adalah, GenBI penerima mahasiswa BI ini pertama diharapkan dapat menjadi 'front liner' atau garis depan dalam membantu mensosialisasikan kebijakan BI dan pemerintah pada umumnya. Kedua, dapat menjadi agen perubahan (agent of change) di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat.
"Dan harapan ketiga adalah mereka dapat menjadi 'future leader' atau pemimpin masa depan," kata Bambang.
Menurut dia, beasiswa untuk GenBI ini sudah diberikan pada mahasiswa yang memenuhi persyaratan dan kriteria sejak 2004 dan hingga kini terus belanjut. Khusus pada 2020, penerima beasiswa akan dibekali pengetahuan kebanksentralan dan soft skill dari pihak BI.
Yang jelas, lanjut dia, dari tahun ke tahun baik jumlah, kualitas dan nominal beasiswa yang disalurkan terus meningkat. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dunia pendidikan selalu melihat kebutuhan beasiswa di sini akan disesuaikan dari keriteria maupun nominal memenuhi kebutuhan dunia pendidikan maupun faktor lainnya di lapangan.
Selain pemberian beasiswa, Bambang mengatakan, pihak BI juga sudah berkerjasama dengan ketiga perguruan tinggi ini dalam hal riset atau penelitian terkait potensi sumber daya alam di daerah ini.
Hal itu dinilai penting, karena melalui riset perguruan tinggi dapat dikolaborasikan untuk meneelah perkembangan ekonomi atau potensi ekonomi yang dapat dikembangkan untuk membantu pemulihan ekonomi di segala sektor, termasuk sektor pariwisata, pertanian dan kemaritiman.