Manado (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Manado mengalokasikan Rp2 miliar lebih anggaran  penanganan darurat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Selatan, Sulut.

"Hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu menyebabkan banjir dan longsor, ada ruas jalan tertimbun longsor, ada juga jembatan putus dan miring konstruksinya," sebut Agung Hari Prabowo di Manado, Senin.

Agung menjelaskan, banjir bandang memutuskan jembatan Kosio, Kabupaten Bolaang Mongondow, tepatnya di ruas Doloduo.

BPJN XV, kata dia, sementara membangun jembatan darurat 'bailey' di lokasi tersebut.

Kondisi yang hampir mirip juga terjadi di jembatan Sinandaka yang berada di ruas jalan Molibagu-Mamalia, Bolaang Mongondow Selatan.

Di ruas itu, banjir mengikis pondasi jembatan sehingga menyebabkan konstruksi menjadi miring.

"Harapannya jembatan bailey yang sementara kita bangun di dua lokasi ini bisa selesai dan dapat dimanfaatkan," ujarnya.

Tak hanya jembatan, kata Agung, hujan deras yang melanda wilayah Bolaang Mongondow Selatan menyebabkan longsor parah di 20 titik.

Sebanyak 10 alat berat sementara dioptimalkan untuk mengangkat material yang menutup badan jalan.

"Kita berharap cuaca mendukung sehingga pembersihan material-material longsor yang menutupi badan jalan bisa secepatnya diselesaikan," harap Agung.

Hujan deras, Jumat (24/7) menyebabkan banjir bandang dan longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow, ratusan rumah, areal pertanian terendam termasuk memutuskan infrastruktur jembatan.*
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024